JakartaGreater.com – Siluet pesawat yang tidak dikenal terlihat saat gala malam untuk divisi pembom strategis China, yang mengarahkan pengamat militer pada hari Minggu untuk berspekulasi bahwa itu bisa jadi adalah pembom siluman terbaru H-20, seperti dilansir dari laman Global Times.
Gala diadakan pada tanggal 7 Oktober di divisi pembom strategis yang tidak ditentukan berapa jumlahnya di bawah Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), menurut situs resmi Angkatan Udara PLA pada hari Kamis.
Pada saat meningkatkan moral untuk membangun “divisi pembom strategis kelas satu”, siluet pesawat misterius muncul di layar besar dalam foto yang dirilis bersama publisitas untuk acara tersebut.
Bagian depan pesawat tersebut tidak mirip dengan pembom strategis yang terkenal di China karena pesawat itu memiliki bentuk sayap miring di bagian ujungnya, tanpa ada ekor yang terlihat.
Only a fan art of the PLAAF's future H-20 , but a nice one ?
I wouldn't complain if the real one would look like this. pic.twitter.com/R9pLssTuLM— @Rupprecht_A (@RupprechtDeino) January 13, 2018
https://platform.twitter.com/widgets.js
Laporan tersebut tidak menyebutkan apa jenis pesawat misterius, tetapi para pembaca online berspekulasi bahwa itu adalah H-20, pembom siluman strategis jarak jauh China yang sedang dikembangkan.
Ini bukanlah pertama kalinya sebuah pesawat yang dikabarkan sebagai H-20 membuat penampakan misterius. Pada bulan Mei, Aviation Industry Corporation of China merilis rekaman untuk memperingati 60 tahun anak perusahaannya, Xi’an Aircraft Industrial Corporation.
Rekaman tersebut menunjukkan sebuah pesawat misterius berbentuk seperti pembom siluman B-2 milik Amerika Serikat, yang mengarahkan para pakar militer untuk percaya bahwa itu adalah H-20. Tapi pesawat yang tidak diketahui itu tidak punya sayap.
Jika H-20 memang memiliki sayap, itu harus menjadi pilihan yang dibuat untuk pesawat terbaru setelah menyeimbangkan semua faktor termasuk kemampuan siluman, menurut pakar militer yang tidak disebutkan namanya pada hari Sabtu.
China secara mandiri mengembangkan senjata dan tidak harus mengikuti desain asing, kata pakar militer tersebut. Pembom B-2 AS menggunakan desain sayap tanpa winglet untuk memantulkan lebih sedikit gelombang radar, membuatnya lebih tersembunyi, menurut pabrikan asal AS, Northrop Grumman.
Winglet mengurangi hambatan yang terkait dengan daya angkat, memungkinkan sayap menjadi lebih efisien dan membuat pesawat membutuhkan lebih sedikit daya dorong, menurut laporan Business Insider pada tahun 2016.
