Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Satgas Divif 3 Kostrad & Masyarakat Perumnas Balaroa Bangun Masjid

ca5ad pengungsi korban 1 e1539694522470
“Masjid darurat ini bisa menampung ratusan jamaah agar warga yang menjadi korban gempa tetap bisa menjalankan kewajibannya di tengah kondisi bencana,” ucap Kolonel Inf Josep Tanada Sidabutar.

Palu, Jakartagreater.com   –   Bersama Masyarakat Perumnas Balaroa personel Yonif Para Raider 433 Kostrad yang tergabung dalam Satgas Penanggulangan Bencana Alam Divif 3 Kostad membangun Masjid darurat dan MCK pada Minggu 14-10-2018 di Perumnas Balaroa, Kecamatan Palu Barat.

1b485 pengungsi korban 2

Satgas PB Divif 3 Kostrad mengirimkan tim yang dipimpin Kapten Inf Maskur Riyadi, S.Sos untuk membangun Masjid darurat serbaguna untuk membantu korban bencana gempa melaksanakan ibadah di wilayah Perumnas Balaroa yang hancur akibat bencana gempa bumi dan tsunami yang terjadi di daerah itu, termasuk masjid dan fasilitas umum lainnya.

Komandan PRC PB Divif 3 Kostrad Kolonel Inf Josep Tanada Sidabutar mengatakan keberadaan Masjid darurat serbaguna ini selain untuk tempat ibadah, bisa dimanfaatkan oleh para korban bencana alam di Perumnas Balaroa, termasuk untuk sarana pemulihan spiritual dan psikologis.

23737 pengungsi korban 3

Diakuinya, kondisi yang dialami para korban bencana gempa bumi dan tsunami di Palu memang sangat memprihatinkan karena mereka harus memulai dari awal lagi dengan hancurnya rumah-rumah mereka.

“Masjid darurat ini bisa menampung ratusan jamaah agar warga yang menjadi korban gempa tetap bisa menjalankan kewajibannya di tengah kondisi bencana,” ucap Kolonel Inf Josep Tanada Sidabutar.

Masyarakat dan personel Yonif PR 433 Kostrad saling bahu membahu membersihkan lokasi yang akan dibangun Masjid darurat yang akan dibangun dengan material sederhana, yaitu menggunakan kayu, bambu dan terpal.

79780 pengungsi korban 4

Sementara di tempat yang berbeda Satgas PB Divif 3 Kostrad juga mengirimkan tim untuk pembuatan MCK di daerah pengungsiah wilayah Perumnas Bolaroa yang dipimpin oleh Lettu Inf Bremen Tomy Pandu Wiraguna, S.T.Han.

Selain masalah logistik, tenda, dan obat-obatan persoalan mandi cuci kakus (MCK) juga menjadi masalah bagi para pengungsi korban gempa bumi dan tsunami di Palu dan sekitarnya. Sebab urusan MCK yang tidak baik sangat berpotensi menimbulkan berbagai penyakit seperti diare dan penyakit kulit.  (Penkostrad).

Share:

Penulis: