JakartaGreater.com – Departemen Luar Negeri AS melalui Badan Kerjasama Pertahanan Keamanan telah menyetujui kemungkinan penjualan rudal AIM-120C-7 AMRAAM demi mendukung National Advanced Surface to Air Missile System (NASAMS) milik Qatar.
Dilansir dari laman Badan Kerjasama Pertahanan Keamanan (DSCA), Pemerintah Qatar telah mengajukan permintaan untuk membeli:
- 40 unit rudal AIM-120C-7 AMRAAM
- 1 unit suku cadang pemandu AIM-120C-7 AMRAAM
- 1 unit suku cadang kontrol AIM-120C-7
- 8 unit Captive Air Training Missile (CATM-120C) AMRAAM
Usulan tersebut termasuk kontainer rudal, perangkat lunak rahasia untuk Radar Sentinel AN/MPQ-64F1, suku cadang dan perbaikan, perangkat keamanan untuk kriptografi dan komunikasi, peralatan navigasi presisi, perangkat lunak lain & peralatan sistem senjata dan dukungan perangkat lunak komputer. Perkiraan biaya adalah $ 215 juta.
Penjualan yang di usulkan terebut adalah mendukung kebijakan luar negeri dan tujuan keamanan nasional Amerika Serikat dengan membantu meningkatkan keamanan mitra kunci yang telah dan terus menjadi tuan rumah yang signifikan dan anggota pasukan koalisi AS di Timur Tengah.
Sebelumnya, Kongsberg Group telah menandatangani perjanjian senilai $ 77 juta dengan Departemen Pertahanan (Dephan) Indonesia pada pengiriman Sistem Pertahanan Udara NASAMS.
Kontrak tersebut termasuk pengiriman sistem rudal pertahanan udara NASAMS lengkap dengan kendaraan komando, sistem radar, integrasi radio dan sistem, layanan pelatihan dan logistik. Sedangkan rudal AMRAAM akan disediakan terpisah melalui perjanjian antara Indonesia dan Amerika Serikat.
“Kami sangat senang bahwa Indonesia, sebagai negara pertama di kawasan yang memilih NASAMS untuk pertahanan infrastruktur penting”, kata Eirik Lie, CEO Kongsberg Defense & Aerospace.
Sistem pertahanan udara NASAMS telah terintegrasi ke dalam jaringan dengan berbagai sensor dan sistem senjata. Beberapa negara telah memilih NASAMS, termasuk Norwegia, Finlandia, Belanda, Amerika Serikat, Spanyol, Oman, Qatar dan juga Indonesia.