JakartaGreater.com – Dua jet tempur mutakhir pertama Australia yang dikirimkan di bawah program kontroversial senilai $ 17 miliar telah tiba di pangkalan baru mereka di Williamtown, cuit Menteri Pertahanan Australia lewat akun Twitternya.
Joint Strike Fighter F-35A menawarkan sensor canggih, profil rendah yang mampu menghindari radar, dan diklaim sebagai jet tempur yang tercanggih di dunia. Jet ini memiliki kecepatan maksimum 1,6 kali kecepatan suara atau hampir 2.000 km/jam.
Dikawal oleh F-18 Hornet yang sudah tua yang akan mereka gantikan, sepasang F-35 pertama mendarat di Oangkalan Udara Williamtown pada hari Senin setelah terbang dari RAAF Amberley di Queensland selatan, dimana mereka tiba dari AS pekan lalu.
Menurut SBS News, para penggemar penerbangan berkumpul di pinggir pangkalan sejak pagi dan menyaksikan F-35 terbang di Newcastle menjelang sambutan resmi oleh Menhan Australia, Christopher Pyne.
Pengiriman jet tempur pertama untuk Australia sejak 16 tahun lalu ketika itu pertama dibuat di bawah program Joint Strike Fighter pimpinan AS untuk mengembangkan armada global hingga 1.000 jet tempur canggih.
In an historic day in Australian aviation, the first two F-35A Joint Strike Fighters to be permanently based in Australia arrived at @AusAirForce RAAF Base Williamtown ?? https://t.co/vigdcieVwm #auspol #ausdef pic.twitter.com/kTJqAJ6f13
— Christopher Pyne (@cpyne) December 9, 2018
https://platform.twitter.com/widgets.js
Australia akan menghabiskan anggaran sebesar AU $ 17 miliar untuk membeli 72 unit jet tempur F-35A. Harga mahal yang telah banyak dikritik termasuk oleh Presiden AS Donald Trump.
Biaya pasti pemeliharaan pesawat tidak akan diketahui hingga akhir 2020 nanti. Pada saat itu, Australia diperkirakan akan memiliki armada operasional sebanyak 12 unit F-35A dan 18 unit pesawat tempur lainnya akan dikirimkan.