Moskow, Jakartagreater.com – Hasil pertama dari percobaan untuk mencetak jaringan hidup di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) menggunakan Invitro bioprinter akan dirilis akhir Januari 2019, ujar Kepala Proyek Invitro, Managing Partner Yusef Khesuani mengatakan pada TASS pada hari Selasa 11-12-2-18.
Bahan biologis yang dicetak di luar angkasa akan kembali ke Bumi dengan pesawat luar angkasa Soyuz MS-09 pada 20 Desember 2018, katanya.
“Pada hari ke-20 [bulan Desember] di malam hari, kita akan mendapatkan materi ini dan pada 21 Desember 2018 kami akan melakukan analisis utama.
Selanjutnya, kita akan melihat bagaimana konstruksi itu berkumpul dan bagaimana mereka berperilaku. Saya percaya bahwa kita akan dapatkan hasil utama pada akhir Januari 2019,” kata Khesuani.
Badan Antariksa Federal Rusia Roscosmos mengatakan sebelumnya, percobaan untuk mencetak jaringan yang hidup di atas ISS menggunakan bioprinter 3D dilakukan oleh kosmonot Oleg Kononenko. Secara khusus, “konstruksi organik kelenjar tiroid tikus telah diciptakan dalam kondisi gravitasi nol,” kantor pers Roscosmos sebelumnya mengatakan.
Bioprinter Organ-Avt yang dikembangkan untuk melakukan percobaan pertama di dunia untuk mencetak jaringan hidup dikirim ke stasiun luar angkasa pada 3 Desember 2018 di atas pesawat ruang angkasa Soyuz MS-11 berawak.
Magnet 3D-bioprinter telah dirancang untuk menumbuhkan jaringan hidup dan akhirnya organ dan juga dapat digunakan untuk mempelajari pengaruh kondisi luar angkasa pada organisme hidup selama penerbangan panjang.
Percobaan ini telah dirancang oleh Solusi Bioprinting 3D, sebuah laboratorium penelitian bio-teknis, yang merupakan permulaan Rusia dan anak perusahaan dari perusahaan Invitro.
Rencana untuk mengirimkan salinan pertama bioprinter gagal setelah peluncuran dibatalkan booster Soyuz-FG dengan pesawat ruang angkasa Soyuz MS-10 berawak dari pelabuhan udara Baikonur pada 11 Oktober.
Proyek 3D-bioprinter magnetik, yang sedang dilaksanakan oleh Solusi Bioprinting 3D, Roscosmos dan Invitro, diluncurkan pada tahun 2016. Di bawah proyek, bioprinter telah dibuat untuk mencetak jaringan hidup dan konstruksi organik dalam kondisi gravitasi nol.