Jakartagreater.com  –  Kapal perang Rusia kini telah mampu untuk menghancurkan Rudal balistik maupun Rudal jelajah dari jarak ratusan kilometer. Redut shipborne antiaircraft yang dipasang di kapal perang Rusia telah dilengkapi Rudal jarak jauh yang dipandu. Hal ini akan memperkuat pertahanan udara Angkatan Laut Rusia dan meningkatkan kemampuan tempur untuk mempertahankan fasilitas strategis.

Sukses Cegat Rudal Jelajah

Kementerian Pertahanan Rusia pada  Kamis 13-12-2018, menampilkan penembakan Rudal Redut dari kapal perang yang menghantam Rudal jelajah yang terbang rendah. Video menunjukkan saat peluncuran Rudal hingga rekaman detik-detik kedua Rudal bertuburkan. Rudal Redut 50R6 Vityaz atau S-350E berhasil mencegat target.

Sistem Rudal ini akan dipasang di kapal perang frigat Project 22350, korvet Project 20380 dan kapal perang lainnya yang memungkinkan membawa prospektif ssitem senjata Polim-Redut.

Rudal baru ini menggunakan pengalaman teknologi Rudal 40N6 dan keluarga dari Rudal 9M96 dan 9M100. Karakteristik taktis dan teknis yang tepat belum diketahui sejauh ini, tetapi Rudal ini kemungkinan menghancurkan target aerodinamis pada jarak 400 km dan dengan ketinggian 35 km.

Rudal Redut membantu kapal perang menciptakan zona aman di sekitar fasilitas laut dan darat dengan radius beberapa ratus kilometer. Tidak ada kapal pesiar atau Rudal balistik atau pesawat tak berawak yang dapat menembusnya. Polim-Redut adalah senjata pertahanan udara terbaru, ujar situs navyrecognition.com.

Saat ini ada tiga jenis Rudal anti-pesawat yang bisa diluncurkan secara vertikal: jarak pendek 9M100, jarak menengah 9M96E dan jarak jauh (120 km) 9M96D.

Solusi teknis modern memberikan keefektifan yang tinggi, khususnya sistem penggabungan (pada awalnya Rudal tersebut dipandu oleh radar dan kemudian hulu ledak homing aktif).  Ini menyediakan lintasan penerbangan yang optimal dan presisi yang bertujuan juga pada manuver target.