JakartaGreater.com – Seorang manajer senior di organisasi perkapalan milik negara China yang telah ditangkap karena praktik suap dapat dijatuhi hukuman mati, tulis South China Morning Post pada hari Selasa.
Menurut SCMP, bahwa itu akan dijadikan sebagai contoh dan peringatan kepada yang lain agar tidak melakukan hal yang sama.
Pada hari Senin, 18 Desember, Komisi Inspeksi Disiplin Pusat (CCID) China, yakni lembaga semacam KPK di Indonesia, mengatakan bahwa Sun Bo, yang merupakan mantan manajer umum China Shipbuilding Industry Corporation (CSIC) dinyatakan bersalah menggunakan jabatannya untuk keuntungan finansial dan menerima suap, sebut laporan itu.
“Sebagai seorang kader senior dan juga pemimpin yang bertanggung jawab dari sebuah perusahaan milik negara, Sun Bo telah menyalahgunakan wewenangnya dan tidak setia kepada Partai Komunis”, kata CCID. Investigasi menyimpulkan bahwa Sun harus dikeluarkan dari partai telah diseujui oleh pimpinan. Sun telah ditahan oleh pihak berwenang China pada bulan Juni atas tuduhan korupsi dan membocorkan rahasia negara terkait kapal induk Liaoning.
Komisi pemberantas korupsi juga mengatakan bahwa Sun juga telah berpartisipasi dalam kegiatan “tahyul” feodalisme dan menolak kesempatan untuk bekerjasama dengan penyidik. Pernyataan itu tidak menyebutkan keterlibatan Sun dengan proyek kapal induk Liaoning atau Tipe 001A.
Sun sebelumnya dituduh memberikan informasi tentang operator Liaoning China ke badan intelijen AS, Central Intelligence Agency (CIA), bahwa China menghabiskan lebih dari satu dekade perbaikan dan retrofit mulai dari tahun 2002. Dalam tugasnya di CSIC, Sun diduga menjual informasi kepada CIA mengenai desain dan spesifikasi Liaoning termasuk gambar (drawing) kapal induk pertama yang dibangun di dalam negeri, Tipe 001A.
Tentang sejauh mana aktivitas Sun sebelumnya mungkin tidak pernah menjadi perhatian publik. SCMP mengutip sumber anonim mengatakan, bahwa “Kasus Sun sangat rumit dan melibatkan banyak rahasia negara yang tak dapat diungkapkan, sehingga pihak berwenang hanya akan mengatakan dia ditahan atas tuduhan korupsi”.
Sejumlah publikasi mengutip sumber yang dekat dengan CSIC dan menyatakan bahwa staf perusahaan telah menerima instruksi untuk tetap diam. “Semua staf CSIC telah diberitahu untuk tidak mengatakan apa pun tentang Sun, sehingga Anda dapat membayangkan betapa sensitifnya kasus ini”, kata sumber itu.
Sebagai pejabat peringkat tertinggi kedua di industri perkapalan terbesar dan terpenting di China, Sun Bo telah mengawasi setiap proyek perusahaan yang selesai selama dua dekade terakhir, menurut Joseph Fitsanakis, profesor politik di Coastal Carolina University di South Carolina. Perusahaan membangun banyak fregat dan destroyer untuk Angkatan laut PLA, serta beberapa kapal lain dalam kurun waktu tersebut. Sun terakhir kali terlihat dihadapan publik pada 11 Juni saat acara CSIC.