JakartaGreater.com – Sistem rudal hipersonik Avangard pertama akan memasuki tugasnya pada tahun 2019 di divisi rudal strategis Dombarovsky yang berbasis diwilayah Orenburg di Ural selatan, kata Komandan Pasukan Rudal Strategis Jenderal Sergei Karakayev, seperti di lansir dari laman TASS pada hari Senin.
“Kompleks pertama dari sistem rudal Avangard direncanakan untuk melakukan tugas tempurnya di resimen rudal divisi Dombarosky mulai tahun depan”, kata Karakayev.
Avangard adalah sistem rudal balistik antar-benua strategis dilengkapi dengan kendaraan peluncur hipersonik. Menurut sumber terbuka, terobosan senjata ini dikembangkan oleh Research and Production Association of Machine-Building dan telah diuji sejak 2004.
Kendaraan luncurnya mampu terbang dengan kecepatan hipersonik pada “lapisan padat” atmosfer, bermanuver dengan jalur penerbangan, ketinggian dan menerobos pertahanan anti-rudal lawan.
Senjata baru itu diresmikan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pidato kenegaraannya dihadapan Majelis Federal pada tanggal 1 Maret. Kemudian, pemimpin Rusia mengatakan selama sesi tanya jawab tahunan pada tanggal 7 Juni bahwa “sistem Avangard sudah dalam proses pembuatannya dan telah memasuki produksi massal, dan tahun 2019 direncanakan untuk mengirimkannya ke Angkatan Bersenjata Rusia”.
UR-100N UTTKh (SS-19 Stiletto) adalah peningkatan total kompleks rudal UR-100 yang dikembangkan Uni Soviet era 1960-an oleh Design Bureau-52 yang dipimpin oleh Vladimir Chelomei. Itu diterima ke dalam layanan pada tahun 1980. Saat ini, Pasukan Rudal Strategis Rusia mengoperasikan 30 rudal berbasis silo jenis ini, menurut sumber terbuka. Rudal itu memiliki berat lepas landas sekitar 100 ton dan berat hulu ledak sekitar 4,5 ton.
Pada awalnya, UR-100N UTTKh dirancang akan menjadi pembawa persenjataan hipersonik strategis Rusia. Namun, akhirnya itu digantikan oleh ICBM Sarmat.