Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, pada hari Kamis membuat keputusan mengejutkan untuk menyatakan kemenangan atas kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), serta sepenuhnya menarik pasukan AS dari Suriah, di tengah kritik dari beberapa Republikan dan keprihatinan dari sekutu dan beberapa komandan militer AS.
Dalam serangkaian posting awal di Twitter, Trump mengatakan bahwa dia memenuhi janji kampanye presiden 2016 untuk meninggalkan negara Timur Tengah. Amerika Serikat melakukan pekerjaan negara lain, termasuk Rusia dan Iran, dengan sedikit imbalan dan itu adalah “waktu bagi yang lain untuk akhirnya bertempur,” tulisnya.
Trump mengumumkan pada hari Rabu bahwa ia akan mulai menarik sekitar 2.000 pasukan AS dari Suriah yang dilanda perang, meskipun Gedung Putih menolak untuk menawarkan garis waktu.
Beberapa rekan sejawat Trump mengkritik langkah itu, mengatakan mereka tidak mendapat penjelasan sebelumnya dan langkah itu memperkuat tangan Rusia dan Iran, yang keduanya mendukung Presiden Suriah Bashar al Assad.
Para pejabat AS, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan kepada Reuters bahwa komandan AS di lapangan juga prihatin dengan dampak penarikan cepat.
“Keluar dari Suriah bukanlah kejutan. Saya telah berkampanye selama bertahun-tahun, dan enam bulan yang lalu, ketika saya sangat terbuka untuk melakukannya, saya setuju untuk tinggal lebih lama. Rusia, Iran, Suriah & lainnya adalah musuh lokal ISIS. Kami sedang melakukan pekerjaan di sana (sic). Saatnya pulang & membangun kembali. #MAGA,” tulis Trump di Twitter.
“I’m proud of the President today to hear that he is declaring victory in Syria.” Senator Rand Paul. “I couldn’t agree more with the presidents decision. By definition, this is the opposite of an Obama decision. Senator Mike Lee
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) December 20, 2018
Getting out of Syria was no surprise. I’ve been campaigning on it for years, and six months ago, when I very publicly wanted to do it, I agreed to stay longer. Russia, Iran, Syria & others are the local enemy of ISIS. We were doing there work. Time to come home & rebuild. #MAGA
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) December 20, 2018
Does the USA want to be the Policeman of the Middle East, getting NOTHING but spending precious lives and trillions of dollars protecting others who, in almost all cases, do not appreciate what we are doing? Do we want to be there forever? Time for others to finally fight…..
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) December 20, 2018
….Russia, Iran, Syria & many others are not happy about the U.S. leaving, despite what the Fake News says, because now they will have to fight ISIS and others, who they hate, without us. I am building by far the most powerful military in the world. ISIS hits us they are doomed!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) December 20, 2018
Sumber: Reuters