Izhevsk, Jakartagreater.com – Kementerian pertahanan Rusia berencana untuk menandatangani pada tahun 2019 kontrak jangka panjang untuk sistem peluncur Rudal Tor dengan perusahaan Kupol Electromechanical yang berbasis di Izhevsk ujar Deputi Menteri Pertahanan Rusia, Alexei Krivorucho, Jumat 21-12-2018, dirilis TASS.
“Tahun depan, kami berencana untuk menandatangani kontrak jangka panjang besar (hingga 2027) untuk sistem Tor-jenis baru, termasuk modifikasi Arktik mereka,” katanya, menambahkan bahwa pekerjaan terus memodernisasi sistem ini, termasuk berdasarkan pengalaman penggunaan tempur mereka di Suriah.
Dilaporkan pada bulan November 2018 bahwa kementerian pertahanan Rusia telah menerima batch pertama dari 12 sistem Tor-M2DT.
Tor-M2DT adalah modifikasi Arctic dari Tor-M2. Sistem ini dirancang untuk pertahanan udara dan rudal di tingkat Batalyon. Senjata ini mengamankan fasilitas administrasi penting dan merupakan eselon pertama dari pasukan darat untuk menghadapi serangan udara oleh antiradar dan rudal jelajah, bom gliding, pesawat terbang, Helikopter dan pesawat tak berawak.
Sistem TOr dapat beroperasi secara otomatis dan cara manual. Tor mengontrol wilayah udara dan menembak jatuh semua target udara yang tidak dikenal oleh sistem friend-or-foe. Senjata ini dipasang pada penggerak utama dua bagian untuk kondisi Arktik yang keras dan dapat beroperasi pada suhu udara minus 50 derajat Celcius.
Untuk meningkatkan kemampuan lintas medan yang berat, senjata ini dibawa oleh undercarriage DT-30 unik yang digerakkan oleh rantai agar dapat dioperasikan di semua medan. Senjata itu membawa 16 Rudal anti-pesawat yang diluncurkan secara vertikal dengan kisaran 12 km dan ketinggian 10 ribu meter. Stasiun deteksi target yang diupgraden dapat mengekspos pesawat siluman.