Foto : Forsvaret
Angkatan Laut Norwegia mengumumkan untuk menunda operasi pengangkatan fregat Helge Ingstad sampai Januari 2019, fregat tersebut tenggelam setelah bertabrakan dengan kapal tanker Malta “Sola TS” pada 8 November 2018 di fjord Hjeltefjorden.
Faktor cuaca menggagalkan rencana Norwegia untuk mengangkat fregat Helge Ingstad dari bawah air. Arus kuat menyebabkan kapal mengalami pergerakan sehingga tidak lagi mengapung di air dan tenggelam di dasar laut. Operasi pengangkatan fregat bisa tertunda selama empat minggu.
Pengangkatan kapal adalah operasi yang membutuhkan kehati-hatian ekstra, karena fregat tidak stabil dan setiap saat terancam tergelincir lebih dalam ke dasar. Rantai penambat yang mengikat pada kapal ke jangkar khusus di pantai menjadi pengaman, namun tidak bisa menjadi jaminan keamanan dan karena itu pergerakan fregat dan posisinya terus-menerus dipantau.
Setiap rantai yang diikatkan ke fregat “Helge Ingstad” memiliki berat 12 hingga 15 ton. Itu sebabnya dibutuhkan empat crane dan sekitar dua puluh penyelam yang bekerja pada saat bersamaan. Hal itu dilakukan karena fregat tidak memiliki udara di dalam lambung sehingga memiliki daya apung hampir nol.
Sekarang situasinya semakin sulit karena kapal sekarang dalam posisi semakin terbalik. Ini memaksa Norwegia untuk mengubah rencananya, karena menyeret kapal dengan rantai menjadi sangat sulit.
Akhirnya karena alasan keamanan pada operasi akan dilanjutkan setelah Natal. Sementara itu, derek terapung kedua “Guliver” diperkirakan akan tiba dari Jerman, yang dapat mengangkat beban 4.000 ton. Saat ini baru tersedia Derek “Rambiz”, crane memiliki kapasitas angkat 3300 ton. Unit inilah yang membantu menarik rantai di bawah fregat.