JakartaGreater.com – Sebuah drone strategis dari Rusia yang berpendorong reaktor nuklir mini sedang menjalani uji coba bawah air. Senjata yang disebut Poseidon itu, dijadwalkan untuk menjadi kelas baru pencegahan nuklir negara itu, seperti dilansir dari Ria Novosti.
Poseidon, yang sebelumnya dijuluki sebagai Status-6, secara resmi diumumkan pada bulan Maret bersama dengan sistem senjata yang akan datang lainnya, dan dimaksudkan untuk menangkal pengembangan teknologi rudal anti-balistik oleh AS. Poseidon ini adalah drone submersible jarak jauh yang mampu melakukan perjalanan di bawah air dalam kecepatan tinggi berkat reaktor nuklir mini.
Menurut sumber pertahanan yang dikutip pada hari Selasa oleh TASS, Poseidon saat ini sedang menjalani uji coba bawah laut sebagai bagian dari tahapan pengembangannya.
“Sistem propulsi nuklir drone Poseidon saat ini sedang diuji di wilayah laut yang dilindungi dari pengawasan pihak lawan”, kata sumber itu, menggunakan istilah militer Soviet lama untuk AS dan sekutu NATO-nya.
Menurut sumber tersebut torpedo dibawa oleh kapal selam bertenaga nuklir Angkatan Laut Rusia dan para pengembang berharap untuk menyelesaikan proyek ini sebelum 2027.
Teknologi reaktor mini yang diklaim tersebut memungkinkan penciptaan Poseidon berada dibelakang sistem senjata lain, yang pengembangannya diumumkan pada tahun ini – rudal jelajah antarbenua Burevestnik.