JakartaGreater.com – Indonesia dilaporkan telah memesan Kendaraan Evakuasi Medis Lapis Baja (AMEV) Didgori dari Pusat Sains-Teknis Militer Georgia (STC Delta), menurut laporan blog militer yang berbasis di Georgia, The Dead District, pada hari Jumat.
Menurut blog tersebut, Ucha Dzidzuashvili, Direktur Jenderal STC Delta, berbicara tentang hasil yang telah dicapai perusahaan selama tahun 2018 dan melaporkan bahwa perusahaan telah menandatangani kontrak dengan Indonesia untuk pengiriman AMEV Didgori.
“Sebuah kontrak telah ditandatangani, uang muka telah dibayarkan, dan saat ini pekerjaan sedang berlangsung”, kata Ucha Dzidzuashvili.
Meski dilaporkan telah mendapatkan pesanan AMEV Didgori dari Indonesia, akan tetapi berapa banyak kendaraan yang dipesan dan besarnya nilai kontrak tidak diungkap. AMEV Didgori adalah varian evakuasi medis dari Didgori 4×4 light armored vehicle (LAV) buatan STC Delta, Georgia, yang pertama kali diluncurkan pada tahun 2011 silam.
Kendaraan evakuasi medis lapis baja Didgori ini dilengkapi sasis “super heavy-duty truck” F550 super 4×4 buatan Ford yang telah didukung oleh mesin diesel turbocharged V8 6,7 liter yang menghasilkan 300 daya kuda dan dipadukan dengan transmisi otomatis dengan tujuh percepatan (6 gigi maju dan 1 gigi mundur) yang memungkinkan kendaraan bisa mencapai kecepatan maksimum hingga 120 km/jam.
Kendaraan AMEV Didgori ini memiliki panjang 6,55 meter, lebar 2,39 meter, wheel base 3,57 meter dan ground clearance 0,5 meter. Ini dilengkapi dengan sistem pendingin udara atau AC, power steering, lampu portabel, lampu strobo dan pusat sistem tyre-inflation.
Kabin medis dilengkapi dengan dua pintu belakang yang memungkinkan akses secara cepat dan mengeluarkan personel yang terluka. Dilengkapi dengan bingkai kaca anti-peluru, dua pada sisi kabin medis (masing-masing), dua dibagian masing-masing pada pintu depan dan pintu belakang.
Kendaraan ini dilengkapi sistem interkom dan walkie-talkie untuk komunikasi. Dua lampu pencarian LED yang dipasang pada bagian atap untuk mendukung misi evakuasi medis di malam hari. Baik kru dan kabin medis dilengkapi dengan sistem pemanas serta pendingin udara, serta alat pemadam kebakaran.
AMEV Didgori dengan dua orang kru ini dapat membawa hingga 4 prajurit yang terluka.