F-16D Barak (foto : Common Wikipedia)
Kroasia dan Israel sebelumnya telah sepakat untuk penjualan pesawat tempur F-16C / D Barak bekas ke Kroasia. Pada musim semi, kedua negara menandatangani perjanjian pendahuluan penjualan 12 F-16. Paket pembelian juga termasuk simulator, senjata dan pelatihan.
Menurut Menteri Pertahanan Kroasia, Damir Krsticevic, Israel meyakinkan bahwa Amerika Serikat sebagai produsen F-16 asli, akan setuju penjualan pesawat tersebut.
Namun, proyek tersebut macet karena Amerika Serikat yang menuntut agar pemutakhiran yang dilakukan Israel dibongkar.
Amerika Serikat menjual pesawat tempur F-16 ini ke Israel sekitar 30 tahun yang lalu, dan sejak itu Israel telah meningkatkan sistem radar dan peralatan lainnya menjadi canggih. Menurut Kroasia, untuk alasan inilah pihaknya memutuskan untuk membeli pesawat tempur bekas dari Israel dan bukan dari Amerika Serikat.
Kroasia telah meminta Israel untuk mengklarifikasi pada hari Jumat ini apakah dapat menjual F-16 dalam kondisi yang disepakati, yaitu peralatan terbaru.
“Kalau tidak, tidak akan ada kesepakatan, dan kami akan mengadakan tender baru, “ kata Gordan Jandrokovic, Ketua Parlemen Kroasia.
Pembelian F-16 dari Israel akan bernilai kurang dari EUR 450 juta. Itu akan menjadi pembelian senjata terbesar Kroasia sejak perang disintegrasi dengan Yugoslavia berakhir pada tahun 1995.
Setelah berakhirnya perang, beberapa pesawat tempur MiG-21 dihentikan operasionalnya karena sudah usang.
Mengganti MiG dengan pesawat tempur baru buatan Barat terlalu mahal bagi suatu negara yang sedang kesulitan keuangan. Tiga tahun lalu, dilakukan upaya untuk memodernisasi MiG Kroasia di Ukraina, tetapi proyek tersebut berakhir dengan skandal.
Seorang pejabat senior Kementerian Pertahanan Israel melakukan perjalanan ke Kroasia pada hari Rabu. Namun, dia tidak bisa berbuat banyak, karena Amerika Serikat masih pada posisinya.
Perselisihan tentang peralatan pertahanan antara Israel dan Amerika Serikat jarang terjadi.
Mungkin sebenarnya pembelian tersebut tidak menjadi masalah karena Kroasia juga anggota NATO, yang tidak dapat membeli persenjataan kelas atas. Sebaliknya, mungkin bagi Amerika Serikat, Israel akan mendapat manfaat dari penjualan yang “tidak adil”.
Amerika Serikat juga menawarkan pesawat tempur F-16 ke Kroasia, tetapi paket yang ditawarkan Israel dianggap lebih terjangkau oleh Kroasia.