Bandung, Jakartagreater.com – PT Dirgantara Indonesia menerbangkan 2 unit prototipe pesawat N-219 Nurtanio di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, dirilis Antara News, 9-1-2019.
Pernerbangan ini dilakukan untuk mempercepat proses meraih Type Certificate (TC) atau sertifikat kelaikan terbang dari Kementerian Perhubungan.
N-219 merupakan pesawat dengan kapasitas 19 penumpang yang digerakkan dengan 2 mesin Turboprop produksi Pratt and Whitney Aircraft of Canada Limited PT6A–42 masing-masing bertenaga 850 SHP. Pesawat ini mampu terbang dan mendarat di landasan pendek sehingga mudah beroperasi di daerah-daerah terpencil.
Pesawat N-219 terbuat dari logam dan dirancang untuk mengangkut penumpang maupun kargo. Pesawat yang dibuat dengan memenuhi persyaratan FAR 23 ini dirancang memiliki volume kabin terbesar di kelasnya dan pintu fleksibel yang memastikan bahwa pesawat ini bisa dipakai untuk mengangkut penumpang dan juga kargo.
Pesawat N219 bisa digunakan untuk mengangkut penumpang sipil, angkutan militer, angkutan barang atau kargo, evakuasi medis, hingga bantuan saat bencana alam. Dengan kelebihan tersebut, pesawat ini juga lebih murah dibandingkan pesawat sejenisnya, yaitu Twin Otter.
N219 memiliki kecepatan maksimum mencapai 210 knot, dan kecepatan terendah mencapai 59 knot. Artinya kecepatan cukup rendah namun pesawat masih bisa terkontrol, ini penting terutama saat memasuki wilayah tebing dan pegunungan.
PTDI telah sukses melakukan uji terbang perdana pesawat N219 pada tanggal 16 Agustus 2017 lalu. Uji terbang dilakukan menggunakan purwarupa pesawat N219 selama 340 jam untuk mendapatkan type certificate (TC).