Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Setelah Su-57, Sekarang Muncul Corak J-31 China di F-35 AS

9c22b f 35 and f 16c
Jet tempur siluman F-35 (atas) bercorak J-31 China dan jet tempur F-16C (bawah) bercorak seperti Su-57 Rusia © 57th Wing Commander via Facebook

JakartaGreater.com – Saat menggunakan F-16 dalam samaran sebagai Su-57 Rusia, Amerika Serikat pun memprioritaskan penggunaan F-35 siluman dengan corak kamuflasi J-31 China, seperti dilansir dari laman The Avionist.

Menurut gambar yang diposting 57th Brigade Wing Commander, sebuah F-16 dengan corak warna Su-57 Rusia bernomor WA272 di bagian ekor, tampak terbang bersama dengan F-35 dengan corak warna seperti jet tempur siluman J-31 yang dikembangkan oleh China.

Diketahui bahwa tugas utama pesawat Rusia dan China di Skuadron ke-401 tidak lain adalah misi untuk melayani sebagai pelatihan tempur internal. Maka, AS mulai belajar bagaimana cara Angkatan Udara AS mengatasi Su-57 dan J-31, meskipun berulang kali mengkritik garis tempur siluman dari kedua negara itu diejek oleh Amerika Serikat.

Gambar-gambar tersebut muncul segera setelah pakar pertahanan China, Lei Ze, mengklaim bahwa, berkat kekuatan, keandalan dan biaya kompetitif dari Gyrfalcon J-31, China bakalan membuat jet tempur generasi ke-5 Amerika, F-35 terlihat lamban.

c4de6 china j 31 stealth fighter
Jet tempur siluman Gyrfalcon J-31 buatan China

Lei juga menekankan bahwa, saat ini, hanya pejuang generasi kelima yang dapat bersaing dengan F-35. Oleh karena itu, J-31 China sebagai alternatif bagi sekutu non-tradisional AS. Namun Vinayak Shetty, analis pertahanan dari India, berkomentar sebaliknya, bahwa J-31 hampir tak berdampak pada kemampuan ekspor F-35.

“Banyak negara masih secara tegas mengejar proyek F-35, bahkan menyebut jika biaya pengembangan pesawat terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Saya tak berpikir bahwa sejumlah pelanggan F-35 yang saat ini akan menimbang. Mengingatkan kemampuan China untuk membeli J-31, bahkan jika China mulai memproduksi seri J-31 sekarang”, kata Vinayak.

Menurut Vinayak, Gyrfalcon J-31 China masih dalam tahap pengujian dan bahwa itu akan memakan waktu antara 7-8 tahun untuk memulai produksi massal, sedangkan jet tempur F-35 sekarang memenuhi semua tuntutan persyaratan dan mulai dikirim ke pelanggannya meskipun dalam beberapa hal masih banyak kelemahan.

e1ce4 chengdu j 10 china
Jet tempur ringan multiperan Chengdu J-10 buatan China © Wikimedia Commons

Analis lainnya mengatakan bahwa Angkatan Udara Pakistan (PAF) bisa menjadi pelanggan pertama yang membeli jet tempur stealth J-31 China. Tetapi menurut Vinayak, tidak akan mudah bagi PAF untuk membeli jet tempur ini, karena mereka pun telah berusaha membeli pesawat J-10 dalam beberapa tahun terakhir.

Di masa lalu, PAF juga enggan menggunakan pesawat tempur bermesin ganda berukuran sedang dengan biaya operasi yang sangat tinggi dari China. Karena tidak mengembangkan pesawat tempur generasi kelima, banyak negara Eropa akan terus membeli F-35 dari AS, sementara Rusia memiliki Su-57 untuk diekspor ke pembeli tradisional Su-30 dan MiG-29 di wilayah Asia.

Pasar ekspor yang membeli pesawat tempur tradisional Tiongkok (Afrika dan Asia) akan sangat sulit untuk membeli jet tempur generasi kelima sehingga akan menyebabkan banyak kesulitan bagi China untuk dapat meningkatkan ekspor pesawat mereka di pasar tradisional, dan juga sulit untuk menghidupkan kembali rekan-rekan tradisional Amerika-Latin, kecuali AS terus melonggarkan undang-undang yang membatasi ekspor pesawat tempur.

9c138 pesawat tempur su 57 e1545554628357
Pesawat tempur Su-57 Rusia. © UAC Russia

Vinayak Shetty juga menunjukkan keprihatinan tentang kemungkinan perlombaan senjata dikawasan Asia dengan kedatangan jet tempur J-31 China, banyak negara tetangga Beijing mungkin mempertimbangkan untuk membeli F-35 atau bahkan Su-57 untuk meningkatkan kemampuan bertarung bagi angkatan udara mereka.

Saat ini, selain Rusia, Amerika Serikat dan China juga banyak negara yang berpartisipasi dalam pengembangan jet tempur generasi kelima, seperti Turki, Jepang, termasuk Korea Selatan dan Indonesia.

India sendiri sedang mengembangkan jet tempur kelas menengah, Jepang mengembangkan pesawat siluman ATD-X, Turki telah mengembangkan jet siluman TFX serta Rusia sendiri mengembangkan jet tempur siluman PAK-FA, pesawatyang akan membuat J-31 China tanpa kesempatan untuk bersaing dalam pasar internasional.

Share:

Penulis: