JakartaGreater.com – Produsen tank Jerman, Rheinmetall berencana untuk membeli saham mayoritas di bisnis BAE Systems yang berbasis di Inggris, sebuah langkah yang berpotensi menciptakan industri kelas berat baru di pasar kendaraan militer, seperti dilansir dari laman Defense News pada hari Senin.
Kedua perusahaan itu menandatangani perjanjian untuk menciptakan bisnis bersama yang berbasis di fasilitas Telford, BAE Systems Inggris. Jika regulator pemerintah menyetujui, Rheinmetall akan memegang saham sebesar 55 persen dari Rheinmetall BAE Systems Land, atau RBSL, dimana BAE memiliki 45 persen saham.
Bisnis kendaraan lapis baja BAE di Inggris memiliki omset tahunan sekitar £ 60 juta atau sekitar $ 77 juta di pasar yang semakin didominasi pemain asing seperti General Dynamics dan Lockheed Martin, yang telah berinvestasi dalam fasilitas perakitan dan desain lokal di belakang pengamanan program utama untuk pasukan Inggris.
Fokus awal perusahaan adalah mengumpulkan Kendaraan Infantri Mekanis Angkatan Darat Inggris dan kompetisi domestik lainnya seperti program modernisasi tank Challenger 2. BAE dan Rheinmetall adalah satu-satunya pesaing untuk upgrade tank tempur utama.
Di saat yang sama, Rheinmetall mengatakan mereka juga sedang mencari pengejaran global dengan jajaran produk BAE tambahan, termasuk Trojan dan Terrier serta kendaraan yang menjembatani militer.
“Bergabung dengan Rheinmetall di Inggris memberikan tujuan baru untuk bisnis kendaraan kami dan memungkinkan kami untuk memberikan produk, layanan, dan teknologi yang membantu angkatan darat unggul dalam peran vital mereka”, kata Jennifer Osbaldestin, direktur pelaksana bisnis BAE Systems Land. “Kami berharap dapat bekerja sama untuk memastikan usaha patungan ini merupakan pemasok tepercaya bagi tentara Inggris dan pelanggan internasional kami”.
Pengumuman Rheinmetall untuk mendapatkan pijakan di pasar kendaraan Inggris muncul setelah perusahaan itu mengumumkan pada akhir November 2018 bahwa pengambilalihan saingan Krauss-Maffei Wegmann Jerman mungkin akan segera terjadi.
Akuisisi itu juga akan menyentuh Nexter Prancis dalam beberapa bentuk oleh karena kedua perusahaan telah membentuk aliansi industri Prancis-Jerman dan rencana untuk bersaing pada tank tempur utama baru yang digunakan oleh pasukan kedua negara.
Pemerintah Inggris tahun lalu menominasikan Rheinmetall sebagai opsi yang lebih disukai untuk memasok Angkatan Darat Inggris dengan ratusan kendaraan tempur infanteri (IFV) 8×8, yang disebut Boxer.
Pemilihan perusahaan Jerman tersebut kontroversial karena Inggris lebih memilih kepada penawaran tanpa mengadakan kompetisi. Diskusi tentang penutupan kesepakatan sedang berlangsung.