Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Hadapi Cina, Angkatan Laut India Buka Pangkalan Ketiga di Andaman dan Nicobar

3c88c ins sumitra
dok. Kapal INS Sumitra (P59) Angkatan Laut India. (photo: Indian Navy)

Pejabat militer dan para pakar menyatakan Angkatan Laut India akan membuka pangkalan udara ketiga di kepulauan Andaman dan Nicobar pada Kamis (24 Januari) untuk meningkatkan pengawasan kapal-kapal Cina dan kapal selam yang memasuki Samudra Hindia melalui Selat Malaka di dekatnya.

New Delhi semakin prihatin dengan kehadiran angkatan laut Cina yang lebih besar di lingkungannya dan jaringan pelabuhan komersial yang dibangun oleh negara Asia Timur dalam busur yang membentang dari Sri Lanka ke Pakistan sehingga kekhawatiran India bisa menjadi pos terdepan angkatan laut.

Militer India telah memanfaatkan Andaman yang terletak di dekat pintu masuk ke Selat Malaka untuk menghadapi tantangan Cina, mengerahkan kapal dan pesawat sejak Perdana Menteri Narendra Modi menjabat pada tahun 2014.

Angkatan Laut India dalam sebuah pernyataan menjelaskan bahwa Panglima Angkatan Laut India, Laksamana Sunil Lanba, akan menugaskan pangkalan baru itu, yang disebut INS Kohassa, sekitar 300km utara ibukota kepulauan itu, Port Blair.

Juru bicara angkatan laut, Kapten D.K. Sharma, menyampaikan bahwa landasan pacu akan diperpanjang menjadi 3.000 m untuk mendukung pesawat tempur dan pesawat pengintai jarak jauh.

Sekitar 1.20.000 kapal melewati Samudra Hindia setiap tahun dan hampir 70.000 di antaranya melewati Selat Malaka.

“Yang mendasarinya adalah kehadiran Cina yang terus meluas. Jika kita harus benar-benar memantau keberadaan Cina, kita perlu cukup dilengkapi di pulau-pulau Andaman,” kata mantan komodor angkatan laut Anil Jai Singh.

“Jika Anda memiliki pangkalan udara, Anda dapat mencakup area yang lebih besar,” katanya, seraya menambahkan bahwa ia memperkirakan angkatan laut akan secara permanen mengirimkan lebih banyak kapal ke pulau-pulau itu pada fase pembangunan selanjutnya.

Sebuah kapal selam Cina merapat di pelabuhan Sri Lanka pada tahun 2014, menimbulkan kekhawatiran di New Delhi sehingga pemerintah Modi mengangkat masalah tersebut dengan pihak berwenang Sri Lanka.

India dan Cina telah dikunci dalam sebuah kontes pengaruh, dengan New Delhi berusaha mendorong balik terhadap diplomasi Beijing yang meluas di wilayah tersebut.

Minggu ini, para pejabat pertahanan India akan mengadakan pembicaraan dengan menteri pertahanan Maladewa, Mariya Ahmed Didi, di mana New Delhi berusaha untuk memperbaiki hubungan setelah penggulingan pemimpin pro-Cina dalam pemilihan presiden tahun lalu.

Sumber: Straits Times

Share:

Penulis: