JakartaGreater.com – Sebuah serangan mematikan oleh Taliban terhadap sebuah kompleks intelijen Afghanistan menggunakan Humvee untuk menyerbu gerbang dan juga melakukan serangan bom bunuh diri, menggambarkan bagaimana upaya AS mempersenjatai pasukan kontra-terorisme pada akhirnya memberikan senjata kepada kelompok-kelompok teroris, seperti dilansir dari laman Sputniknews.com.
Serangan mematikan pada hari Senin menampilkan seorang pembom bunuh diri menabrak kompleks pelatihan milik dinas intelijen Afghanistan dan para pejuang Taliban menembaki kompleks itu. Sekitar 120 pasukan keamanan Afghanistan dilaporkan tewas, meskipun dari Washington Post mencatat agen mata-mata Afghanistan belum merilis informasi korban.
Publikasi menyebutkan bahwa sejauh ini, sergapan itu sebagai serangan paling mematikan pada target intelijen nasional berdasarkan data awal korban.
Kampanye Timur Tengah yang luas oleh militer AS sering memanfaatkan mitra lokal. Ketika AS mulai mempersenjatai mitra tersebut, berulang-kali peralatan buatan AS jatuh ke tangan musuh Washington. Pada tahun 2015 silam, Perdana Menteri Irak saat itu Haider al-Abadi mengakui 2.300 unit Humvee yang dipasok AS telah direbut Daesh, kerugian yang Menteri Pertahanan AS Ash Carter kaitkan dalam jumlah besar dari kelompok teroris itu.
Setahun sebelumnya, Inspektur Jenderal Khusus untuk Rekonstruksi Afghanistan juga telah melaporkan bahwa Pentagon memberikan lebih dari 747.000 senjata termasuk peralatan tambahan bernilai sekitar $ 626 juta kepada pasukan keamanan Afghanistan. Irjen Khusus juga menemukan bahwa mayoritas senjata yang dipasok oleh Amerika Serikat mungkin tak dapat dilacak dalam sistem DoD.
Washington telah menghabiskan jutaan dolar untuk pesawat tempur AS demi melenyapkan peralatan curian di Irak pada tahun 2014. Pada bulan Juni 2018, jet tempur AS melakukan misi serupa di Afghanistan, menghancurkan sekitar 40 Humvee yang dimiliki oleh kelompok teroris.
Taliban juga telah menggunakan kendaraan lapis baja Humvee untuk pemboman bunuh diri sebelumnya, melakukan 2 serangan seperti itu dalam tiga hari pada Oktober 2017. Humvee dibuat oleh AM General LLC, pabrikan asal AS yang berbasis di South Bend, Indiana.