JakartaGreater.com – Tender yang diharapkan akan dikeluarkan pada akhir tahun ini, akan mencari transfer teknologi (ToT) untuk karbin yang akan diproduksi dibawah lisensi di India dalam bawah kesepakatan kemitraan dengan perusahaan pertahanan dalam negeri, seperti terlampir dalam Permintaan Informasi (RFI) yang dirilis oleh Angkatan Darat India.
Angkatan Darat India telah mengeluarkan RFI untuk pengadaan 360.000 unit senapan serbu kaliber 5,56 mm pertempuran jarak dekat dengan biaya sekitar $ 750 juta di bawah kategori “Buy and Made India”5. RFI ini merupakan tambahan untuk yang sebelumnya dikeluarkan oleh Angkatan Darat India awal bulan ini untuk senapan serbu kaliber 5,56 x 45 mm dengan jangkauan efektif setidaknya 200 meter.
Sejak awal 2008, Angkatan Darat India telah berupaya mengganti karbin Sterling 9 mm tua yang ada dalam layanan, akan tetapi proses pengadaannya gagal terwujud, karena sejumlah alasan. Tahun lalu, Angkatan Darat India berhasil membeli 93.895 unit karbin CAR 816 dari Caracal International yang berbasis di Uni Emirat Arab (UEA).
Sebagaimana Angkatan Darat India mencari partisipasi maksimum vendor dalam kontes ini, sumber-sumber industri telah menyarankan bahwa produsen luar negeri, termasuk Beretta Italia, FN FAL Belgia, Heckler & Koch Jerman, Colt’s Manufacturing Company AS, selain ada sejumlah perusahaan Rusia, mungkin ikut serta dalam penawaran.
Anehnya, para vendor tersebut lebih memilih jalan tengah dari kontes pengadaan jalur cepat seperti yang sebelumnya dimenangkan oleh Caracal International. Perusahaan-perusahaan India, seperti MKU Ltd, Mahindra Defense, Larsen & Toubro, dan Bharat Forge, bermaksud untuk bermitra dengan perusahaan-perusahaan global.
Kontes impian untuk Angkatan Darat India ini akan melibatkan Caracal International, Colt, Beretta, S&T Motiv, Industri Senjata Israel (IWI), SIG Sauer, Heckler & Koch, FN Herstal.
Sebelumnya pada tahun 2016, Kementerian Pertahanan India membatalkan tender selama enam tahun yang melibatkan pengadaan 44.618 unit karbin jarak dekat dan total 33,6 juta amunisi. Tawaran itu dimenangkan oleh IWI tapi Kementerian Hukum India tidak memberi lampu hijau terakhir untuk kesepakatan “vendor tunggal”.