Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Prancis Akan Kembangkan Rudal Hipersonik V-Max

JakartaGreater.com – Prancis telah memberi ArianeGroup kontrak untuk mengembangkan demonstran teknologi peluncur hipersonik yang akan melakukan penerbangan pertamanya pada akhir 2021, menurut pengumuman Menteri Pertahanan Prancis, Florence Parly, seperti dilansir dari laman Defense-Aerospace.

“Kami telah memutuskan untuk memberikan kontrak bagi demonstran peluncur hipersonik, yang mampu mencapai kecepatan lebih dari 5 Mach (lebih dari 6.000 km/jam)”, kata Parly dalam pidatonya tanggal 21 Januari.

Prancis sudah melakukan studi tentang propulsi hipersonik sebagai bagian dari modernisasi penangkal nuklirnya, tetapi peluncur seperti itu yang pada awalnya didorong oleh roket atau rudal, menarik bagi misi militer karena lintasannya yang tak bisa diprediksi memungkinkan untuk menghindari intersepsi.

Demonstran hipersonik Prancis tersebut disebut sebagai V-Max atau Véhicule Manoeuvrant Expérimental. Panjangnya sekitar 2 meter, sebuah “sistem hyperfast yang mampu mengatasi masalah hypermaneuvrability”, menurut sebuah sumber kepada harian Paris L’Opinion.

8f14a rusia zircon
Rudal hipersonik “Zircon” buatan Rusia. © Pravda via Youtube

“Kita tidak bisa menunggu lagi”

Peluncur hipersonik adalah sesuatu yang dapat dikemudikan, ini dapat mencapai kecepatan lebih dari lima kali kecepatan suara. Tujuannya adalah kemampuan manuver berkecepatan tinggi, yang jauh berbeda dari lintasan balistik.

Sebuah sumber di Direktorat- Jenderal Persenjataan mengatakan pada mingguan L’Express, bahwa “Begitu kecepatan awal telah tercapai, itu akan menukar kecepatan dengan ketinggian untuk naik, menyelam, belok kanan atau kiri, disepanjang jalur penerbangan yang jauh lebih sulit untuk dicegat. Dan, jika terlibat dengan pertahanan anti-rudal, itu mampu bermanuver untuk menghindarinya”.

“Banyak negara ingin mendapatkan senjata seperti itu, dan kami memiliki semua keterampilan yang diperlukan untuk mengembangkannya. Jadi kami tidak bisa menunggu”, kata Parly.

Memang, saat ini tiga dari lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB sudah terlibat dalam perlombaan senjata baru untuk senjata sejenis ini: China, Rusia dan Amerika Serikat.

3ac4c rusia avangard hypersonic missile
Avangard, rudal jelajah nuklir hipersonik buatan Rusia. © Kementerian Pertahanan Rusia

Pada bulan Desember, Moskow menyebut bahwa kemampuan senjata hipersonik barunya membuat mereka “praktis” tidak mungkin untuk ditembak jatuh, setelah pengujian dimana rudal hipersonik yang disebut “Avangard” mencapai kecepatan lebih dari 20 Mach untuk mencapai target pada jarak 3.700 km.

Share:

Facebook
Twitter
WhatsApp

Penulis: