JakartaGreater.com – Data pengujian daya tahan telah menunjukkan bahwa masa pakai jet tempur berkemampuan lepas landas di landasan pendek dan mendarat vertikal F-35B awal yang dibeli oleh Korps Marinir AS ternyata “masih jauh dibawah” umur layanan yang mana diharapkan 8.000 jam, seperti dilansir dari Bloomberg pada hari Rabu, 30 Januari.
Menurut laporan dari kantor tes penguji Depertemen Pertahanan AS, Pentagon menyebut bahwa usia layanan F-35B milik Korps Marinir AS “mungkin serendah 2.100 jam”, sangat jauh dari target yang diharapkan adalah hingga 8.000 jam.
Berdasarkan laporan tersebut, itu berarti beberapa jet tempur generasi kelima F-35B milik Marinir AS diperkirakan mulai mencapai batas usia layanan pada tahun 2026 mendatang.
Selain itu, hingga saat ini tidak ada “tren peningkatan” ketersediaan pesawat untuk terbang dengan pelatihan atau misi tempur karena selama 3 tahun terakhir adalah tetap. Rincian ini datang sehari setelah Menteri Pertahanan AS, Pat Shanahan mengatakan kepada wartawan bahwa F-35 “memiliki banyak peluang untuk kinerja yang lebih baik”.
“Keandalan sementara dan metrik perawatan lapangan untuk memenuhi target 80% yang direncanakan bahkan tidak terpenuhi”, kata Direktur Kantor Pengujian Robert Behler dalam penilaian terbaru, karena peningkatan yang didapatkan ini masih belum berarti peningkatan ketersediaan, dan menyebut bahwa kinerja armada saat ini jauh di bawah standar.