Amerika Serikat akan mengerahkan 3.750 tentara lagi ke perbatasan selatan dengan Meksiko ketika Presiden Donald Trump meningkatkan retorikanya demi meningkatkan “keamanan” terhadap apa yang ia sebut, invasi migran.
“Departemen Pertahanan akan mengerahkan sekitar 3.750 pasukan tambahan AS untuk memberikan dukungan tambahan kepada CBP (Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan) di perbatasan barat daya yang disetujui Bertindak Sekretaris Pertahanan (Pat) Shanahan pada 11 Januari,” kata Pentagon dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu.
Kontingen, yang akan tinggal di sana selama tiga bulan, akan membawa jumlah keseluruhan pasukan yang ditempatkan di perbatasan bersama menjadi 4.350.
Tentara pertama kali dikirim ke perbatasan bersama pada November lalu atas perintah Trump untuk memberikan dukungan logistik kepada patroli sipil. Sekarang, tugas mereka adalah memasukkan “kemampuan pengawasan seluler hingga akhir September 2019, serta penempatan sekitar 150 mil kawat berduri antara pelabuhan masuk.”
Masalah keamanan di perbatasan telah menjadi pusat wacana Trump sejak ia mulai berkampanye untuk kepresidenan. Dia secara vokal menyerukan penciptaan tembok di perbatasan, dengan mengatakan para migran yang melarikan diri dari kemiskinan dan kekerasan di Meksiko akan mengarah pada peningkatan kejahatan di AS jika diizinkan masuk.
Penolakan Kongres untuk memberi Trump $ 5,7 miliar yang dia butuhkan untuk membangun tembok itu mengakibatkan penutupan pemerintah terpanjang di AS. Pada tanggal 25 Januari, presiden menandatangani undang-undang untuk mengakhiri penghentian sementara, menjatuhkan desakan sebelumnya pada pendanaan segera untuk pembangunan dinding.
Dia tertekan di bawah tekanan dari Demokrat, yang menyebut tembok itu tidak perlu dan menuduhnya berusaha menciptakan ilusi krisis keamanan di perbatasan.
Seorang analis politik mengatakan bahwa masalah penyebaran pasukan ke perbatasan AS dengan Meksiko “adalah sepotong teater politik,” yang tidak ada hubungannya dengan peningkatan keamanan.
“Ini ada hubungannya dengan teater politik dan hampir tidak ada hubungannya dengan mengamankan perbatasan,” Frank Emspak, mantan direktur eksekutif Workers Independent News, mengatakan kepada Press TV, Minggu.
Dia juga mengatakan orang-orang yang datang ke perbatasan AS ingin mengajukan permohonan suaka dan solusinya adalah mempekerjakan hakim untuk memproses aplikasi mereka.
“Hampir setiap ahli keamanan perbatasan mengatakan bahwa hal yang paling membantu adalah memiliki hakim untuk memproses klaim suaka orang. Hampir semua orang yang datang dari Amerika Tengah – karavan ini – datang untuk meminta suaka agar tidak melintasi perbatasan secara ilegal,” katanya.
Sumber: presstv.com