Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Tentara A.S. Ingin Tembak Rudal di Angkasa Seperti Cara Israel

JakartaGreater.com – Angkatan Darat A.S. berencana untuk membeli “sejumlah terbatas” sistem pertahanan udara Iron Dome yang telah digunakan oleh Israel sejak tahun 2011 guna menguji apakah mereka cocok untuk melindungi tentara dari ancaman udara, seperti dilansir dari laman Task & Purpose hari Jumat.

Setelah meneliti opsi-opsi lainnya, tentara AS menyimpulkan bahwa Iron Dome – yang mencegat rudal dan menembak mereka dilangit – “memberi nilai terbaik” untuk apa yang mereka cari, tutur juru bicara Komando Masa Depan Angkatan Darat Letnan Kolonel Russell Fox. Namun, mereka masih akan melihat opsi lain saat mereka mencobanya.

Angkatan Darat A.S. memberi tahu Kongres pada Oktober 2018 bahwa mereka berencana untuk membeli 2 baterai Iron Dome, kata Fox. Dipuji karena memiliki tingkat keberhasilan 90%. Defense News melaporkan bahwa itu akan menelan biaya sekitar $ 373 juta, pembelian tersebut sesuai dengan apa yang disetujui pada tahun anggaran 2019 Pentagon untuk Angkatan Darat demi menemukan kemampuan pertahanan rudal jelajah sementara.

Fox mengatakan dalam pernyataannya bahwa Iron Dome juga akan “dinilai dan diujicobakan sebagai sistem yang saat ini tersedia, dalam melindungi anggota layanan militer AS yang dikerahkan”.

0de33 israel tamir interceptor iron dome
Uji coba pencegat Tamir alias Iron Dome melalui peluncur multi-misi IFPC Inc.2. © Courtesy U.S. Army/Youtube

“Perlindungan pasukan kita adalah yang terpenting,” kata Fox. “Mereka layak mendapatkan alat yang diperlukan untuk bertarung, menang dan kembali ke rumah dengan selamat. Iron Dome adalah sistem yang terbukti tempur yang dapat digunakan untuk membantu melindungi pasukan dari berbagai tembakan tidak langsung dan ancaman udara”.

Pembelian Iron Dome tersebut menunjukkan “fakta”, bahwa sistem pertahanan rudal AS sendiri mungkin tidak sepenuhnya sesuai, terutama dengan beberapa negara Timur Tengah yang saat ini lebih condong ke sistem rudal S-400 Rusia.

Belum diputuskan di mana Iron Dome akan digunakan, kata Fox. Tetapi sistem ini mudah untuk diangkut, seperti yang ditunjukkan oleh Barbara Starr dari CNN, hanya membutuhkan beberapa jam untuk bergerak dan mengaturnya.

Share:

Facebook
Twitter
WhatsApp

Penulis: