JakartaGreater.com – Dilansir dari laman UA Wire berbasis di Ukraina, ternyata sistem radar pasif Kolchuga-M buatan Ukraina telah “membantu” militer Israel menemukan dan menghancurkan sistem pertahanan udara jarak pendek Pantsir yang dikerahkan oleh Iran di Suriah.
Sistem pertahanan udara yang ditargetkan termasuk sistem rudal permukaan-ke-udara Tor atau SA-15 Gauntlet, Pantsir-S atau SA-22 Greyhound, S-75 atau SA-2 Guideline, dan radar JY-28 buatan China.
Kolchuga adalah sistem radar elektronik pasif yang memungkinkan untuk dapat melihat sasaran darat dan permukaan serta melacak pergerakan mereka dalam radius 600 km serta sasaran udara pada ketinggian 10 km dan dalam radius 800 km, yang menjadikannya sebagai sistem peringatan dini pertahanan udara yang efektif.
Stasiun radar Kolchuga-M dilengkapi dengan antena setinggi lima meter, yang menyediakan sensitivitas radio intensitas tinggi antara 110dB/Watt hingga 155 dB/Watt, tergantung pada frekuensinya.
Menurut Global Security, hanya radar Kolchuga-M buatan Ukraina yang punya jangkauan hingga 800 km. Sementara pesawat AWACS buatan AS pun hanya mampu menjangkau 600 km, kompleks radar berbasis dara Vera-NG (Republik Ceko) dan Vega (Rusia) memiliki jangkauan hingga 400 km, dan cuma setengah dari apa yang dapat dicapai oleh kompleks radar Ukraina.
Batas bawah rentang frekuensi Kolchuga adalah 130 MHz dan merupakan yang terendah dari semua radar yang ada di dunia. Frekuensi radar AWACS milik AS adalah 2.000 MHz, untuk Vera adalah 850 MHz, sedangkan Vega frekuensinya adalah 200 MHz.