Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Benarkah Gripen E Lebih Baik dari Su-35?

Pesawat tempur Gripen E sesumbar dapat mengalahkan jajaran pesawat tempur Sukhoi seperti Su-27 dan Su-35. Klaim tersebut sebelumnya dinyatakan oleh Komandan Angkatan Udara Swedia Mats Helgesson. Meski tanpa teknologi siluman, Gripen-E masih bisa mengalahkan pesawat tempur Sukhoi, termasuk Su-35.

Lalu kelebihan apa saja yang dimiliki Gripen E yang membuatnya “mampu” mengalahkan Su-35 Rusia?

Radar

Kekuatan Su-35 terletak pada radar passive electronically scanned array (PESA) N035 Irbis yang dapat mendeteksi target udara pada jarak hingga 400 km, dikombinasikan dengan mesin kontrol vektoring tiga dimensi (TVC 3D) AL-41F1S yang sangat membantu S-35 melakukan manuver super.

Namun, perlu dicatat bahwa radar Irbis dapat mendeteksi target dari jarak 400 km harus berupa objek seukuran pesawat dengan area pemantul radar (RCS) 3 m2 di ketinggian 20.000 m, yaitu dalam mode pencarian dengan tanpa gangguan medan bumi.

Sistem penjejak radar Su-35 akan sangat berkurang jika subjeknya adalah pesawat tempur ringan dengan fitur siluman dengan RCS hanya 0,5 m2 seperti Gripen-E. Apalagi jika Gripen-E terbang rendah pada ketinggian sekitar 1.000 m (kondisi sebenarnya dalam pertempuran udara), menjadikan Su-35 hanya dapat mengenalinya sedikit di luar jarak 100 km.

Gripen-E telah dilengkapi dengan radar Active electronically scanned arra (AESA) PS-05 / A Mark 5 dengan sensitivitas dan akurasi yang jauh lebih tinggi daripada PESA. Gripen E mampu mendeteksi Su-35 yang memiliki RCS 12 m2 pada jarak 120 km.

Ketika jarak untuk mendeteksi musuh seimbang, senjata pertempuran udara akan memainkan peran yang menentukan.

Rudal

Parameter “Not Escape Zone – NEZ” atau area di mana pesawat musuh tidak dapat menggunakan kelincahan untuk menghindari rudal. Senjata utama Su-35 adalah rudal udara ke udara jarak jauh R-77, memiliki jangkauan NEZ 40 km, sedangkan Gripen-E menggunakan rudal Meteor tercanggih di Eropa dengan jangkauan 185 km dengan Angka NEZ yang sangat mengesankan hingga 100 km, memberikan keunggulan Gripen-E dibandingkan Su-35.

Dalam pertempuran udara jarak dekat, banyak yang berpendapat, karena memiliki manuver luar biasa Su-35 akan mudah mengalahkan Gripen-E. Sayangnya, manuver seperti “Pugacev Cobra” atau “Kulbit” dianggap oleh veteran pilot pesawat tempur tidak berlaku dalam pertempuran nyata.

Selain itu, rudal udara-ke-udara jarak dekat R-73M (Mach 2.5) milik Su-35 juga terbukti lebih rendah kemampuannya dibandingkan rudal IRIST-T (Mach 3), selain itu gaya gravitasi rudal (30G berbanding 60G) dan kelemahan rudal R-73M yang tidak dapat mengunci target setelah peluncuran, menyebabkan manuver super Su-35 tidak berguna.

Dengan segala kelebihannya seperti tertulis diatas, Angkatan Udara Swedia yakin Gripen-E mampu mengalahkan Sukhoi Su-35 dalam pertempuran jarak jauh dan jarak dekat.

Vietbao

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest

Penulis: