Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Perusahaan China Perkenalkan UAS Berkemampuan VTOL, Spider 103

JakartaGreater.com – UAV lain yang diproduksi oleh perusahaan asal China muncul pertama kali dalam sebuah pameran internasional Singapore Airshow 2018 lalu. Itu dirancang oleh perusahaan Collective Wisdom Technology Company Ltd, disebut Spider 103 adalah helikopter koaksial tri-blade nirawak, seperti dilansir dari laman Air Recognition.

UAS Spider 103 ini dirancang khusus untuk SAR, bantuan bencana, pemantauan perbatasan, inspeksi saluran listrik, dan misi pengawasan khusus lainnya.

Speifikasi UAS Spider 103:

  • Tinggi: 0,8 meter
  • Lebar: 0,6 meter
  • Panjang: 1,2 meter
  • Berat take-off maksimum: 65 kg
  • Muatan: 7 kg
  • Daya tahan penerbangan maksimum: 2 jam.

Spider 103 ini dapat mencapai kecepatan maksimum 90 km/jam berkat konfigurasi blade counter-rotating, yang menghilangkan kebutuhan rotor pada ekornya.

Desain ringkas Spider 103 sangat membuat menarik untuk banyak aplikasi di mana ruang terbatas. BL103 yang menginspirasi Spider 103 dapat dioperasikan pada area seukuran 4×4 meter.

Itu telah dilengkapi paket komunikasi yang sepenuhnya digital yang menyediakan jangkauan hingga 50 km dan paket sensor EO/IR untuk operasi siang dan malam menawarkan alat pengawasan jarak dekat yang efektif ketika mendapatkan citra persisten dari atas dengan sangat cepat adalah penting.

Sampai sekarang, Spider 103 telah menandai sekitar 20 jam terbang total, tutur perwakilan Collective Wisdom. Model yang dipamerkan di Singapore Airshow 2018 dilengkapi dengan gimbal yang diproduksi oleh perusahaan yang berbasis di Ceko yang akan diakuisi oleh Collective Wisdom dalam beberapa bulan mendatang.

Spider 103 terinspirasi langsung dari UAV Blacklight BL-103, yang diluncurkan pada edisi terakhir Zhuhai Airshow, bulan November 2016.

Collective Wisdom merupakan perusahaan patungan China-Italia antara Blacklight Aircraft Co Ltd dan GHT Helicopter dan diluncurkan di Zhuhai pada Februari 2016, bertujuan untuk mengembangkan dan memproduksi sistem pesawat tak berawak “berat”. Selain Spider 103, perusahaan juga berencana mengadaptasi helikopter ultra-ringan G-250 Eagle sebagai pesawat angkut nirawak.

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest

Penulis: