JakartaGreater.com – Pada 12 Februari 2016, Laksamana Philip S. Davidson di sidang Armed Services Committee AS memberikan informasi bahwa Vietnam berencana untuk memesan pesawat latih baling-baling T-6 Texan II, pesawat tanpa awak UAV Scan Eagle dan menerima lebih banyak lagi kapal patroli Hamilton class.
Jika Vietnam benar-benar memesan pesawat latih ini, sangat mungkin pesawat tempur yang akan dibeli Vietnam dari AS adalah pesawat tempur multi-fungsi F-16, seperti ditulis oleh Annihtudo.
Pengamat mengatakan bahwa pesawat tempur F-16 adalah kandidat paling kuat untuk menggantikan MiG-21 yang baru saja pensiun beberapa tahun yang lalu.
F-16 Fighting Falcon adalah jet tempur multi-role yang dikembangkan oleh General Dynamics dan Lockheed Martin untuk Angkatan Udara AS. Didesain sebagai pesawat tempur ringan, F-16 telah menjadi salah satu pesawat tempur generasi ke-4 yang paling sukses di dunia. Fleksibilitas dan biaya operasional yang murah menjadi penyebab utama kesuksesan F-16 di pasar ekspor, hingga diproduksi sebanyak 4.500 unit dan memperkuat 24 negara diseluruh dunia.
Sekarang ada banyak versi pesawat tempur F-16 yang diproduksi tetapi yang terkuat masih F-16 Block 70. Kemampuan tempur varian ini dinilai setara dengan Su-35 Rusia. Sistem elektronik yang kuat dengan radar AESA (active electronically scanned array) dan kemampuan untuk memuat persenjataan yang setara dengan pesawat tempur berat Rusia yang terkenal.
Seiring dengan pencabutan embargo persenjataan dari AS, ada rencana Vietnam untuk mengakusisi berbagai persenjataan canggih buatan AS atau Eropa, termasuk pesawat tempur F-16 untuk dikombinasikan dengan pesawat tempur buatan Rusia.