JakartaGreater.com – Perusahaan Boeing memposisikan TX, jet pelatih canggih dan sistem pelatihan yang menyertainya memenuhi persyaratan jangka panjang untuk menjadi pelatih masa depan di Australia, seperti dilansir dari laman Flight Global.
Tidak ada permintaan untuk proposal yang telah dikeluarkan, akan tetapi menurut Boeing, mereka telah mengadakan diskusi dengan Royal Australian Air Force (RAAF) untuk TX, yang diutarakan oleh wakil presiden Boeing Thom Breckenridge.
“Belum ada RFP khusus, tapi kami mengerti ada kebutuhan dan kami sudah berdiskusi dengan RAAF dalam hal ini”, katanya
Dia menambahkan bahwa Boeing telah mengadakan diskusi tentang TX dengan beberapa negara. Dia percaya ada peluang besar untuk jenis ini di Asia-Pasifik, meskipun diskusi sejauh ini terutama bersifat eksplorasi untuk lebih memahami kebutuhan pelanggan.
Ditanya apakah para pelanggannya meminta kemampuan serangan darat, Breckenridge mengatakan bahwa Boeing melihat “kebutuhan yang berbeda di tempat yang berbeda”.
“Ada banyak peluang di Asia-Pasifik dan fokus kami adalah bisa bekerja dengan pelanggan”, katanya. Dia menekankan bahwa TX bukan hanya pesawat terbang, tetapi sistem holistik yang mencakup pelatihan dan dukungan berbasis darat.
Sedangkan untuk pesawat itu sendiri, dia menunjukkan sejumlah atribut yang membantu misi pelatihan. Ini termasuk kokpit yang akan dapat mengakomodasi “semua bentuk dan ukuran”pilot, yang secara efektif memperluas kumpulan pilot peserta pelatihan.
Bukaan kanopi ke samping memungkinkan untuk pertukaran kursi ejeksi dengan mudah, apabila perlu.
Pada perawatan, pesawat latih TX ini dirancang dengan perawatan yang mudah, termasuk sayap yang lebih tinggi, kita bisa berjalan di bawahnya tanpa mengenai kepala mereka, dan panel dioptimalkan untuk akses ke kompartemen internal.
Pada tahun 2018, tim gabungan antara Boeing dan Saab memenangkan kompetisi untuk menggantikan pesawat latih Northrop T-38 yang saat ini dalam layanan Angkatan Udara AS dengan Boeing TX.
Menurut keterangan di situs Flight Global, saat ini menunjukkan bahwa Angkatan Udara Australia (RAAF) mengoperasikan 33 unit Hawk 127 buatan BAE Systems dalam peran jet pelatih cepat. Usia rata-rata armada tersebut adalah 18 tahun.