JakartaGreater.com – Pesawat tempur Rafale mulai akan bergabung dan memperkuat Angkatan Udara India pada September 2019. Hal tersebut dinyatakan oleh Komandan Angkatan Udara India Marsekal BS Dhanoa pada hari Senin.
India telah memesan sedikitnya 36 pesawat tempur Rafale buatan Dassault Aviation Prancis dalam negosiasi ulang yang ditandatangani pada tahun 2016.
Dengan bergabungnya Rafale, Angkatan Udara India akan mendapatkan tambahan kekuatan yang besar, mengingat Rafale adalah pesawat tempur yang berkemampuan multi-misi.
Rafale tidak hanya berperan sebagai pesawat tempur superioritas udara, tetapi juga memiliki kemampuan serangan Deep Air Support (DAS), serangan darat, misi pencegahan nuklir dan pengintaian udara.
Salah satu fitur khusus yang memberi Rafale keunggulan dalam pertempuran udara adalah kelincahannya yang maksimal karena kombinasi sayap delta dan sayap canard
Meskipun bukan pesawat tempur siluman, Rafale menawarkan visibilitas yang minim karena banyak perubahan pada desain luar pesawat seperti sirip ekor, in-let asupan udara dan banyak lagi.
Rafale juga memiliki kokpit glass dengan komputer terpusat, yang memilih dan memprioritaskan informasi yang akan ditampilkan untuk pilot. Kokpit Rafale sangat digital, dan bahkan memungkinkan kontrol fungsi pesawat melalui perintah suara yang diucapkan.
Pesawat Rafale dilengkapi dengan radar RBE2 AA (active electronically scanned array) dengan jangkauan deteksi 200 kilometer. Selain itu Rafale memiliki dua mesin Snecma M88, yang sangat kuat.
Dilengkapi senjata meriam otomatis 30 mm GIAT 30 dengan 125 amunisi mematikan. Rafale memiliki setidaknya 14 cantelan (versi angkatan udara) untuk persenjataan dan tangki bahan bakar eksternal.
Selain memesan 36 pesawat tempur Rafale, kesepakatan India dengan Dassault Aviation Prancis juga termasuk pembelian persenjataan dan suku cadang.