Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Armada F-35 Jepang Akan Dipersenjatai Rudal JSM

bee23 f 35 and jsm
Jet tempur generasi kelima F-35 dipersenjatai dengan rudal anti-kapal mutakhir Joint Strike Missile (JSM) © Kongsberg

JakartaGreater.com – Kontraktor pertahanan Norwegia Kongsberg Defence & Aerospace telah menandatangani kontrak dengan pemerintah Jepang untuk memberikan “kiriman awal” Joint Strike Missiles (JSM), rudal jarak jauh generasi berikutnya, untuk armada Lockheed Martin F-35 Lightning II Angkatan Udara Jepang, menurut dari pengumuman perusahaan pada tanggal 11 Maret.

Kongsberg tidak mengungkapkan berapa nilai kontrak ataupun jumlah sistem senjata yang akan dikirimkannya. Perusahaan juga tidak mengungkapkan waktu pengiriman. Anggaran pertahanan Jepang 2019 mengalokasikan sekitar $ 71 juta untuk pengadaan sejumlah JSM yang dirahasiakan.

Jepang secara resmi mengumumkan di tahun 2017 bahwa mereka akan mengakuisisi JSM.

“Kami berencana untuk memperkenalkan JSM (Joint Strike Missile) yang akan mempersenjatai F-35A sebagai rudal ‘stand-off‘ yang dapat ditembakkan pada berbagai ancaman musuh”, kata Menteri Pertahanan Itsunori Onodera pada bulan Desember 2017.

Konsorsium pengguna F-35 internasional telah menunjukkan minat besar pada JSM dan Kongsberg sangat bangga telah dipilih oleh Jepang untuk menyediakan JSM untuk armada F-35 mereka. Ini adalah tonggak utama bagi program JSM, memasuki fase produksi, sebut Eirik Lie, Presiden Kongsberg Defense & Aerospace.

377b2 kongsberg jsm
Picture from announcement of cooperation made on February 26 2015 about Joint Strike Missile (JSM) © Kongsberg

JSM, dikembangkan bersama oleh kontraktor pertahanan AS Raytheon dan Kongsberg, adalah rudal jelajah anti-kapal dan serang darat jarak jauh generasi kelima yang dirancang khusus untuk weapon bay jet tempur F-35. Setiap F-35 dapat membawa dua JSM secara internal. Kabarnya rudal ini juga bisa dibawa oleh pesawat patroli Kawasaki P-1.

JSM dirancang untuk misi serangan anti-kapal dan serang darat jarak menengah, dapat “mengambil target bernilai tinggi, sangat dipertahankan”, menurut Raytheon. Jangkauan serangan jarak jauhnya memastikan bahwa pesawat dan pilot tetap berada di luar jalur berbahaya.

Pengembangan JSM telah selesai ditahun 2018 setelah serangkaian uji validasi. Program rudal kini telah memasuki fase “integrasi”. Kemampuan operasional awal diharapkan pada tahun 2021 dengan kemampuan operasional penuh yang akan dicapai pada tahun 2025.

Jepang saat ini mengoperasikan 12 unit generasi kelima F-35A Lightning II. Pada Januari 2018, JSDF mengerahkan F-35A pertamanya di Pangkalan Udara Misawa di bagian utara Honshu. Skuadron tempur F-35 JSDF pertama akan berdiri tahun ini.

Kabinet Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe telah menyetujui pada bulan Desember 2018 peningkatan pesanan pesawat dari 42 menjadi 147 unit F-35, itu  mencakup tambahan 63 unit F-35A dan 42 unit F-35B.

Share:

Penulis: