JakartaGreater.com – Kendaraan riset hipersonik yang disebut sebagai X-60A Angkatan Udara AS saat ini dikabarkan telah menyelesaikan tinjauan desain kritisnya atau Critical Design Review (CDR), seperti dilansir dari Flight Global.
Program tersebut saat ini bergerak ke fase fabrikasi, dengan penerbangan awal kendaraan dijadwalkan berlangsung sekitar satu tahun ke depan di Cecil Spaceport di Jacksonville, Florida, menurut keterangan Angkatan Udara AS (USAF).
Kendaraan bertenaga roket cair ini dirancang untuk diluncurkan setelah dijatuhkan dari bawah perut pesawat NASA C-20A, atau varian militer dari jet bisnis Gulfstream III.
Kendaraan itu sedang dikembangkan oleh Laboratorium Penelitian Angkatan Udara AS (AFRL) di Wright-Patterson AFB, Ohio, dalam kemitraan dengan Generation Orbit Launch Services.
AFRL sedang mengembangkan roket hipersonik X-60A untuk meningkatkan frekuensi pengujian penerbangan dengan kecepatan hipersonik, yang diharapkan akan menurunkan biaya pematangan teknologi tersebut. USAF juga akan terus menggunakan fasilitas uji di darath, tetapi juga mengatakan ingin opsi uji dalam kondisi penerbangan hipersonik.
Sistem propulsi X-60A adalah mesin roket berbahan bakar cair Hadley, yang dibuat oleh Ursa Major Technologies, yang menggunakan oksigen cair dan propelan minyak tanah. Sistem ini dirancang untuk mendorong kendaraan hingga kecepatan Mach 5.