Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Pentagon Bantah Rencana Sisakan 1000 Tentara di Suriah

e6dc2 us 10th mountain division soldiers in afghanistan e1546782174276
Ilustrasi Pasukan Amerika Serikat yang ditugaskan di Suriah.

JakartaGreater.com – Militer AS berencana untuk menyisakan sekitar 1.000 tentaranya di Suriah, menurut laporan media yang berbasis di AS, The Wall Street Journal pada hari Minggu, yang mengutip pernyataan dari pejabat AS.

Menurut The Wall Street Journal, Washington berencana akan terus mendukung pasukan Kurdi (SDF) di Suriah meskipun muncul ancaman dari Ankara untuk melancarkan operasi militer terhadap Kurdi di Suriah utara. Sumber itu mengatakan kepada outlet media bahwa rencana ini perlu menjaga hampir setengah dari kontingen militer AS saat ini di negara Suriah.

Namun, Kepala Staf Gabungan Jenderal Joseph Dunford membantah keakuratan laporan media tersebut. Menurut Pentagon, belum ada perubahan pada rencana yang diumumkan pada Februari dan AS terus melaksanakan perintah presiden untuk menarik pasukan AS dari Suriah.

https://platform.twitter.com/widgets.js

Dukungan Washington untuk oposisi Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi dan kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan mereka, telah menjadi salah satu penghalang dalam hubungan AS-Turki.

SDF dan sayap politiknya, Dewan Demokratik Suriah dilaporkan mengendalikan sebagian besar wilayah Suriah di sebelah timur Efrat. Kurdi yang telah memproklamasikan Federasi Demokratik Suriah Utara (DFNS), tidak diakui baik oleh Damaskus maupun komunitas dunia.

Sementara itu, Wall Street Journal mencatat bahwa jumlah pasukan militer AS di Suriah dapat berubah jika Trump memutuskan bahwa terlalu berisiko untuk mempertahankan jumlah pasukan yang begitu besar di negara yang dilanda konflik.

80302 us pangkalan al tanf di suriah
Pangkalan udara Al-Tanf militer Amerika di Suriah © Rodi Said via Reuters

Presiden AS Donald Trump mengumumkan Desember lalu untuk menarik pasukan dari Suriah dan berjanji untuk membawa sekitar 2.000 prajurit AS kembali ke rumah. Alasan kepindahan itu, jelasnya adalah kekalahan kelompok teroris Daesh di Suriah. Akan tetapi, belum ada batas waktu pasti untuk penarikan pasukan yang telah diungkapkan oleh para pejabat AS.

Sekretaris Pers Gedung Putih Sarah Sanders mengatakan bulan Februari bahwa Amerika Serikat akan meninggalkan sekelompok kecil penjaga perdamaian yang terdiri atas sekitar 200 personil di Suriah “untuk jangka waktu tertentu”. Menurut laporan media, jumlah ini telah meningkat menjadi 400, dengan rincian 200 tentara ditempatkan di wilayah timur laut Suriah dan 200 lainnya di pangkalan At-Tanf di Suriah selatan.

Share:

Penulis: