JakartaGreater.com – Kapal selam strategis bertenaga nuklir terbesar di dunia, Proyek 941, dapat dipersenjatai kembali untuk membawa setidaknya 200 rudal jelajah Kalibr masing-masing, kata mantan Wakil Kepala Staf Angkatan Laut Rusia, Vice Admiral Oleg Burtsev seperti dilansir dari laman TASS pada hari Rabu.
Saat ini ada dua kapal selam Akula-Class, Arkhangelsk dan Severstal, keduanya membawa rudal balistik, telah ditarik dari struktur Angkatan Laut Rusia dan berada didermaga Pusat Perbaikan Kapal Zvyozdochka di Severodvinsk, yang dijadwalkan akan dimusnahkan.
Namun, daripada membuang mereka, kapal selam kelas Akula dapat dilengkapi kembali untuk membawa rudal jelajah jarak jauh Kalibr, rudal Oniks dan rudal hipersonik Zirkon atau Tsirkon, kata Burtsev.
“Dengan dimensi ukuran kapal selam tersebut, memungkinkan mempersenjatai mereka masing-masing dengan setidaknya hingga 200 rudal jelajah”, katanya menjelaskan dan memberi contoh.
Sebagai contoh untuk modernisasi seperti itu, ia menunjuk empat kapal selam strategis kelas Ohio milik AS yang membawa 154 rudal jelajah Tomahawk dan sebelumnya mereka adalah pembawa rudal balistik Trident-1.
“Secara umum, kapal perang modern Rusia tak kalah dengan saingan asing mereka dalam hal karakteristik operasional, namun masih menggunakan seperangkat senjata yang tidak memadai”, kata Burtsev.
Demikian halnya, sebuah kapal perusak Proyek 055 China mampu membawa hingga 112 rudal jelajah, sementara itu, 3 fregat terbaru Proyek 22350 – Admiral Gorshkov, Admiral Kasatonov dan Admiral Golovko – masing-masing hanya dipersenjatai 16 rudal jelajah. Sedangkan 3 fregat berikutnya hanya akan dipersenjatai 24 rudal”, kata Burtsev.
“Ini jelas tidak cukup”, katanya menekankan.