Dua pesawat militer Rusia mendarat di bandara utama Venezuela pada hari Sabtu, dilaporkan membawa puluhan tentara dan sejumlah besar peralatan.
Pesawat-pesawat itu dikirim untuk “memenuhi kontrak militer teknis”, lapor kantor berita Rusia Sputnik.
Seorang jurnalis Venezuela, Javier Mayorca, menulis di Twitter bahwa ia melihat sekitar 100 tentara dan 35 ton peralatan diturunkan dari pesawat.
Hoy llegaron al aeropuerto Internacional de MaiquetÃa estos dos aviones de la Fuerza Aerea rusa.
1 Ilyushin Il-62M
1 Antomov 124Fotos: cortesÃa pic.twitter.com/w7hgQhyivr
— Federico Black B. (@FedericoBlackB) March 23, 2019
Itu terjadi tiga bulan setelah kedua negara mengadakan latihan militer bersama.
Rusia telah lama menjadi sekutu Venezuela, meminjamkan negara Amerika Selatan miliaran dolar dan mendukung industri minyak dan militernya. Rusia juga secara vokal menentang langkah-langkah Amerika Serikat untuk memberikan sanksi kepada pemerintah Presiden Venezuela Nicolás Maduro.
Mayorca mengatakan di Twitter bahwa sebuah pesawat kargo Rusia Antonov-124 dan sebuah jet kecil mendarat di dekat Caracas pada hari Sabtu. Dia mengatakan bahwa Jenderal Rusia Vasily Tonkoshkurov memimpin pasukan dari salah satu pesawat.
Sebuah pesawat militer dengan bendera Rusia di badannya dapat dilihat di landasan di bandara pada hari Minggu. Gambar di media sosial juga muncul menunjukkan pasukan Rusia berkumpul di bandara.
Hubungan antara Moskow dan Venezuela telah menguat dalam beberapa bulan terakhir, di tengah memburuknya hubungan antara Amerika Serikat dan Venezuela. Pada bulan Desember, Rusia mengirim dua jet angkatan udara ke sana sebagai bagian dari latihan militer.
Rusia mengecam kekuatan asing lainnya karena mendukung pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido, yang menyatakan dirinya sebagai presiden sementara pada Januari.
Presiden Maduro menuduh Guaido mencoba melancarkan kudeta terhadapnya dengan bantuan “imperialis Amerika Serikat”.
Kremlin menggemakan garis itu, menuduh Guaido melakukan “upaya ilegal untuk merebut kekuasaan” yang didukung oleh Amerika Serikat dan berjanji untuk melakukan “semua yang diperlukan” untuk mendukung Maduro.
Sumber: BBC