JakartaGreater.com – Salah satu tahap penting untuk melakukan operasi udara nyata adalah menggunakan latihan pertempuran dengan mengunakan taktik dan pesawat tempur musuh.
AS, China, Jepang, Kanada dan Australia memiliki skuadorn “Agresor” sendiri, sebagaimana Angkatan Udara Israel juga memiliki skadron Agresor yang tergabung dalam Skadron 115″Flying Dragon”.
Menggunakan pesawat tempur F-16C/D Barak, tim skadron aggressor berfikir dan bertindak menirukan skadron udara musuh, termasuk menggunakan bahasa, sinyal panggilan, taktik dan prosedur yang digunakan lawan mereka – semua dilakukan untuk mempersiapkan pertempuran nyata bagi pilot-pilot dari skuadron udara Israel lainnya sebaik mungkin.
Sebagian besar latihan dilakukan di markas skadron-115 di pangkalan Owda, yang merupakan tempat penempatan permanen “Flying Dragon”.
Program pelatihan mingguan dikembangkan secara khusus dan terus berkembang dengan mempertimbangkan skenario operasional terbaru.
Selama pelatihan, pilot tidak hanya melakukan pelatihan pertempuran udara, sebagian besar pelatihan juga melibatkan misi yang terkait dengan operasi darat – seperti menghadapi sistem pertahanan senjata anti-pesawat, kegiatan yang dilakukan musuh di darat, dan latihan penyelamatan diri pilot pesawat yang ditembak jatuh.
Setelah menyelesaikan pelatihan, pilot yang ikut latihan akan menerima penilaian akhir yang menghitung kelebihan dan kelemahan mereka.
Skadron ke-115 bukan hanya melatih pilot dari Israel sendiri, skuadron juga pernah ikut ambil bagian dalam pelatihan dengan pilot Ceko, Italia, dan pilot Polandia.