JakartaGreater.com – Angkatan Udara Angola pada bulan Mei tahun ini akan menerima lagi dua pesawat tempur Su-30K dari Rusia, setelah sebelumya menerima enam dari pesanan 12 Su-30K refurbished.
Berita ini muncul selama kunjungan Presiden Angola Joao Lourenço pada 3 April ke Moscow yang menghadiri forum bisnis Rusia-Angola.
Menteri Pertahanan Angola Salviano de Jesus Sequeira mengatakan kepada Sputnik bahwa dua pesawat tempur Su-30K lainnya secara kontrak wajib diserahkan ke Angola pada Mei.
“Angola selalu memiliki kerja sama militer yang baik dengan Rusia, dalam kerangka kontrak kami telah menerima enam pesawat Su-30K dan … kami berharap bahwa dua lainnya akan dikirim ke Angola pada akhir Mei,” katanya.
Angola menerima dua Su-30K pertama pada September 2017, dengan empat Su-30K lainnya terlihat dalam citra satelit pada Oktober 2018. Angola memesan 12 pesawat tempur Su-30K selama kunjungan Wakil Perdana Menteri Rusia Dmitry Rogozin ke Luanda, Angola, pada Oktober 2013.
Pengiriman awalnya direncanakan akan dilakukan sekitar tahun 2015 tetapi tertunda karena pekerjaan pemutakhiran – menurut ITAR-TASS, pekerjaan modifikasi mencakup peningkatan pada sistem radar dan sistem navigasi dan pemasangan perekam video, dan beberapa item lainnya.
Su-30K sebelumnya dioperasikan oleh Angkatan Udara India, yang telah memesan lebih dari 200 unit Su-30MKI dalam sejumlah batch. Model awal yang dikirim adalah pesawat tempur dasar tanpa fitur seperti canard dan knalpot kontrol vektoring, dan inilah 18 pesawat model awal (sepuluh Su-30MK dan delapan pesawat Su-30K yang dikirim antara Mei 1997 dan Desember 1999) yang dikembalikan ke Rusia dan diganti dengan Su-30MKI yang lebih canggih.
India berniat untuk meningkatkan pesawat varian awal ini tetapi akhirnya menggantinya sebagai bagian pertukaran dengan pesawat tempur baru. Su-30K pensiun pada tahun 2006 dan dikirim ke Pabrik Perbaikan Pesawat 558 di Baranovichi di Belarus antara Agustus dan November 2011 sebagai properti Irkut Corporation. Su-30K kemudian dirombak dan diupgrade
Su-30K akan memperkuat Angola yang sebelumnya sudah memiliki sekitar 6 unit Su-27, dari 18 yang awalnya dikirim. Su-30K bergabung dengan Skuadron Tempur ke-13, bagian dari Resimen Penerbangan Tempur ke-25 di Pangkalan Udara Kuito.
Saat di Rusia, Menteri Pertahanan Angola ketika ditanya apakah berencana untuk memperoleh sistem pertahanan udara S-400, mengatakan meskipun Angola tertarik pada sistem S-400, “saat ini karena krisis ekonomi di Angola yang cukup serius, kami tidak memiliki negosiasi mengenai hal ini (pembelian S-400).”
Di saat hampir bersamaan, Angola diyakini akan segera mendapatkan pesawat latih K-8 Karakorum dari Cina, terlihat dari foto-foto yang muncul awal tahun ini yang menunjukkan salah satu jet dalam warna Angkatan Udara Angola. Tidak jelas kapan pengiriman akan dimulai atau berapa jumlah yang akan dibeli Angola.
Defenceweb