Aomori, Jepang Jakartagreater.com – Sebuah pesawat tempur siluman F-35A milik armada Pasukan Bela Diri Jepang (JASDF) Jepang dilaporkan hilang dari radar, pada hari Selasa, 135 kilometer (84 mil) Timur Pangkalan Udara Misawa, prefektur Aomori Jepang, dirilis Sputniknews.com pada Rabu 10-4-2019.
JASDF mengatakan pada hari Rabu 10-6-2019 bahwa mereka telah menemukan apa yang bisa menjadi puing-puing dari Jet tempur yang hilang, menurut penyiar NHK.
Juru bicara Angkatan Udara Pertahanan Diri (ASDF) mengatakan kepada Reuters pada Rabu 10-4-2019 bahwa pilot pesawat, masih hilang. “Kami menemukan puing-puing pesawat dan memutuskan bahwa itu dari F-35,” kata juru bicara itu kepada Reuters. F-35 masih kurang dari satu tahun dan dikirim ke ASDF pada Mei 2018 tahun lalu, ia menambahkan, dikutip oleh Reuters.
Insiden itu terjadi selama penerbangan pelatihan yang melibatkan 4 pesawat F-35A. Seorang pilot berada di atas pesawat yang hilang. Jet yang hilang itu dilaporkan merupakan F-35A pertama yang dirakit di fasilitas Mitsubishi Heavy Industries di Nagoya.
Menteri Pertahanan Jepang Takeshi Iwaya mengumumkan pada hari Selasa 9-4-2019 bahwa Tokyo akan melarang terbang seluruh armada JASDF dari pesawat tempur siluman F-35A setelah insiden itu.
Pada bulan Desember 2019, Jepang mengumumkan rencananya untuk membeli 105 pesawat F-35 tambahan untuk menambah kekuatan yang direncanakan semula dari 42 jet F-35, dengan biaya pesanan tambahan diperkirakan melebihi 1 triliun Yen (hampir $ 8,9 miliar). Pembelian yang diantisipasi menjadikan Jepang pembeli internasional terbesar dari pesawat F-35.
Pada Agustus 2018 lalu, Proyek Pengawasan Pemerintah Nirlaba (POGO) mengatakan bahwa para pejabat senior yang mengembangkan F-35 Joint Strike Fighter untuk Angkatan Bersenjata AS – program militer paling mahal sepanjang masa – menutupi kekurangan berbahaya di pesawat dari pada memperbaiki.
Secara khusus, Pusat Informasi Pertahanan di POGO memperoleh dokumen yang menunjukkan bagaimana pejabat F-35 mengkategorikan ulang alih-alih memperbaiki kekurangan desain utama untuk dapat mengklaim bahwa mereka telah menyelesaikan tahap pengembangan program tanpa harus membayar keterlambatan untuk perbaikan yang sangat dibutuhkan.
Selain itu, sebuah laporan tentang F-35 tahun lalu dari Kantor Akuntabilitas Pemerintah AS menunjukkan bahwa pesawat masih memiliki 111 kekurangan Kategori Satu yang dapat menyebabkan kematian, cedera parah, kehilangan atau kerusakan besar dan yang secara kritis membatasi kemampuan kesiapan tempur Angkatan Bersenjata menggunakan pesawat, POGO mencatat.