JakartaGreater.com – Swiss sedang melakukan evaluasi penilaian pesawat tempur baru yang akan diakuisisinya. Percobaan pelatihan penerbangan saat ini sedang dilakukan oleh para pejabat Swiss yang menguji model pesawat dalam simulator di negara masing-masing pabrikan.
Lima tipe pesawat tempur terlibat dalam kompetisi terbaru, termasuk Eurofighter Typhoon, Dassault Rafale , Boeing Super Hornet F-18E/F, Lockheed Martin F-35A dan Saab Gripen E.
Uji coba penerbangan di udara dan uji darat untuk lima pesaing sedang dijalankan pada akhir Juni atau awal Juli dengan urutan abjad produsen (Airbus, Boeing, Dassault, Lockheed Martin dan terakhir Saab). Tim Airbus Jerman-Inggris akan menjadi pertama yang melakukan pengujian pada bulan April, dengan berikutnya Boeing pada akhir bulan.
Swiss sedang melakukan modernisasi pertahanan udara di bawah program “Air 2030”. Program ini akan mengganti armada tua F-5 Tiger dan F / A-18 Hornet Angkatan Udara Swiss dan sistem pertahanan udara berbasis darat.
Tujuannya adalah untuk membawa jaringan pertahanan udara baru dan platform pesawat tempur baru sepenuhnya aktif pada tahun 2030, dengan proses pengadaan berlangsung pada awal tahun 2020 dan Initial Operational Capability (IOC) dari tipe pesawat tempur baru yang akan aktif pada tahun 2025.
Pengadaan 30-40 pesawat tempur baru diperkirakan akan menghabiskan dana sebesar US$ 6 miliar dari total US$ 8,2 miliar yang dialokasikan untuk program ini.
Di bawah konsep Air 2030, pejabat pemerintah menginginkan setidaknya ada empat pesawat tempur tersedia untuk misi intersepsi tempur pada satu waktu tertentu.