Tahun lalu Jepang berencana akan membeli tambahan lagi 100 pesawat tempur siluman F-35, setelah sebelumnya memesan 42 unit F-35.
Pembelian besar-besaran ini sepertinya menggambarkan kekuatan ekonomi Negeri Matahari Terbit yang luar biasa. Namun ternyata tidaklah demikian, untuk dapat menutupi sebagian dari biaya pembelian F-35, Jepang harus menjual separuh armada F-15J miliknya.
Saat ini, Tentara Bela Diri Jepang memiliki 155 pesawat tempur F-15CJ dan 45 pesawat latih F-15Dj, menjadikan Jepang adalah pengguna terbesar kedua armada F-15 setelah Amerika Serikat.
Sudah berumur puluhan tahun setengah armada J-15J belum pernah tersentuh upgrade dan modernisasi. Sebagian lainnya sudah menjalani upgrade seperti pada penambahan kokpit dengan tampilan layar lebar multifungsi, helm pembidik, upgrade sistem komputer, penggantian radar APG-63 (V) 1, penambahan sistem pelacak infra merah IRST, serta data Link 16.
F-15J modern juga sudah mampu mengadopsi persenjataan rudal udara-ke-udara buatan Jepang sendiri, mesin sudah dimodernisasi dengan sistem kontrol digital. Sistem radar peringatan J / APG-1 juga ditambahkan dan sistem pendingin udara kabin juga ditingkatkan.
Saat ini, ketika Cina dan Rusia mulai dilengkapi dengan pesawat tempur generasi kelima dan peningkatan pada pesawat tempur generasi 4+ (seperti Su-30, Su-35, J-10), mau tidak mau Jepang harus segera meningkatkan kekuatan Angkatan Udaranya.
Penjualan separuh armada J-15J Jepang selain dapat memberikan tambahan dana untuk pembelian F-35, juga lebih memudahkan bagi Jepang untuk memodernisasi dan meningkatkan armada J-15 lainnya agar dapat bersaing dengan negara tetangganya.
Jepang dapat menjual F-15J kepada AS, yang akan dapat memodernisasi dan menjualnya lagi kepada kepada negara yang menginginkannya. Santer terdengar ada negara di Asia Tenggara yang tertarik untuk membelinya, yang mungkin adalah Singapura karena juga sudah memiliki armada F-15SG.
Uang yang didapatkan dari penjualan F-15J mungkin terhitung kecil dari biaya pembelian F-35, dan lebih tepat digunakan untuk memodernisasi armada F-15J yang tersisa.
Dengan mendapatkan uang sebesar USD 500 juta dari penjualan F-15J, sekitar 100 pesawat F-15J bisa diupgrade menjadi standar F-15MJ.
Radar dapat ditingkatkan dengan radar AESA APG-63 (V) 3 yang jauh lebih efektif, dan mirip dengan F-15X milik AS dengan kemampuan membawa persenjataan juga ditingkatkan dari delapan rudal udara-ke-udara dan udara-ke-permukaan menjadi 18 rudal dan bom dari berbagai jenis termasuk penggunaan rudal jelajah cerdas AGM-158.
Sangat mungkin Jepang akan menjadikan F-15MJ sebagai pesawat tempur utama sebagai “gudang senjata” dan “eksekutor“ yang akan menjadi tandem bagi pesawat tempur F-35, yang meski memiliki kemampuan siluman namun minim membawa persenjataan.