Untuk menjadikan Angkatan Udara Vietnam langsung menjadi kekuatan udara yang modern, militer Vietnam telah memprioritaskan untuk berinvestasi membeli tiga skuadron pesawat tempur multiperan Su-30MK2 untuk menggantikan MiG-21 yang sudah ketinggalan zaman.
Angkatan Udara Vietnam saat ini masih mengoperasikan pesawat serang Su-22 yang sudah uzur dengan teknologi lawas. Beberapa kali Su-22 juga mengalami insiden kecelakaan, dan yang terbaru Su-22 Vietnam menabrak pagar landasan saat melakukan pendaratan. Sehingga sudah layak untuk segera diganti.
Ada beberapa tipe pesawat tempur generasi 4.5 yang dapat diakuisisi Angkatan Udara Vietnam untuk menggantikan Su-22, seperti JAS 39 Gripen atau F-16 Fighting Falcon, atau pesawat tempur buatan Rusia yang paling cemerlang seperti Su-30SME dan khususnya Su-35S.
Baru-baru ini Presiden Rusia Vladimir Putin secara resmi menyetujui penjualan pesawat tempur Su-57E ke pasar luar negeri.
Meskipun kemungkinan Su-57E belum siap beroperasi secara penuh, tetapi ditempatkan bersama Su-35S, masih terbukti sangat unggul.
Menurut pendapat banyak pakar militer, meskipun belum memiliki standar generasi ke-5, Su-57 masih layak untuk diklasifikasikan sebagai pesawat tempur generasi 4.75, yang lebih tinggi daripada Su-35S.
Vietnam mungkin juga bisa langsung mengakuisisi Su-57 daripada Su-35 untuk lebih mempercepat modernisasi Angkatan Udaranya.
Jika membeli Su-57E pada saat ini, Vietnam juga akan menerima dukungan teknis dari Rusia dalam pengujian teknis dan kemungkinan akan disertai dengan paket peningkatan mesin Izdeliye 30 saat Su-57 sudah dalam tahap operasional penuh. Menjadikan Vietnam akan memiliki pesawat tempur generasi ke-5 yang lengkap dan siap tempur.