Tehran, Jakartagreater.com – Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) mengungkapkan lebih banyak informasi tentang pesawat pengintai AS yang dijatuhkannya pada hari Kamis, 20-6-2019, termasuk jadwal pesawat dan manuvernya yang melanggar hukum dan sembunyi-sembunyi di langit Iran, dirilis Tasnimnews.com.
Dalam pernyataan terbarunya pada hari Kamis, Pasukan Aerospace IRGC memberikan rincian misi Drone Amerika.
Dikatakan pesawat pengintai ‘Global Hawk’ lepas landas dari pangkalan militer AS di selatan Teluk Persia pada pukul 19:44 GMT pada hari Rabu 19-6-2019 (00:14 waktu setempat pada hari Kamis), mematikan semua sistem komunikasinya, dan terbang menuju kota pelabuhan Chabahar melalui Selat Hormuz secara sembunyi-sembunyi.
Ketika terbang kembali ke bagian Barat wilayah itu, pesawat tak berawak itu melanggar wilayah udara Iran di dekat Selat Hormuz dan mulai mengintai Iran dan mengumpulkan informasi, kata pernyataan itu menambahkan.
Unit pertahanan udara IRGC Aerospace Force menembak jatuh Drone yang mengganggu di wilayah udara Iran pada pukul 23:35 GMT, katanya.
Pesawat yang hancur, RQ-4C Global Hawk, adalah salah satu Drone pengintai paling canggih di dunia yang harganya lebih dari $ 200 juta untuk dibangun.
Drone yang mengganggu itu dilaporkan ditembak oleh sistem Rudal pertahanan udara Iran “Khordad-3”.
Iran shoots down U.S. military drone in Gulf region https://t.co/1W673esBim pic.twitter.com/mVxiFvxg3D
— Reuters Top News (@Reuters) June 20, 2019
https://platform.twitter.com/widgets.js
Dalam komentar yang dibuat beberapa jam setelah insiden itu, Komandan IRGC Mayor Jenderal Hossein Salami mengatakan penembakan pesawat AS memiliki pesan langsung bahwa setiap intrusi asing ke wilayah kedaulatan Iran akan menarik tanggapan yang menghancurkan.
“Turunnya pesawat tak berawak AS memiliki pesan yang eksplisit, tegas dan jelas bahwa para pembela perbatasan Islam Iran akan menunjukkan reaksi yang menentukan dan melumpuhkan agresi terhadap wilayah ini oleh alien,” katanya.
“Perbatasan adalah garis merah kita, dan musuh yang melanggar perbatasan ini tidak akan kembali,” sang komandan menggarisbawahi.
Dia juga menjelaskan bahwa Iran tidak mencari perang dengan negara mana pun, tetapi sepenuhnya siap untuk konfrontasi. “Insiden hari ini adalah tanda yang jelas dari pesan yang begitu tepat.”
Jenderal juga mengingatkan musuh bahwa satu-satunya cara bagi mereka untuk tetap aman adalah dengan menghormati integritas teritorial Iran, keamanan nasional dan kepentingan vital.
Tweet Donald Trump
Presiden Amerika Serikat Donald Trump men-tweet pesan 6 kata setelah Drone AS dijatuhkan oleh Iran, dengan tweet: “Iran membuat kesalahan yang sangat besar!”
Iran made a very big mistake!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) June 20, 2019
https://platform.twitter.com/widgets.js