Pentagon, Jakartagreater.com – Pentagon mengungkapkan Rabu 19-6-2019 bahwa penempatan pasukan terbaru AS ke Timur Tengah juga akan mencakup Batalion Rudal Patriot, pesawat tak berawak dan pesawat pengawas berawak. Dirilis Sputniknews.com pada Rabu 19-6-2019.
Selain itu, Pentagon telah mengindikasikan bahwa mereka tidak ingin perang dengan Iran, tetapi bahwa ia “berpose dan siap untuk membela pasukan dan kepentingan AS di kawasan itu,” lapor Reuters.
Perkembangan terakhir terjadi beberapa hari setelah Sekretaris Menteri Pertahanan Patrick Shanahan mengumumkan pada hari Senin 17-6-2019 bahwa AS akan mengirim 1.000 pasukan tambahan ke Timur Tengah untuk melawan dugaan agresi Iran.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada saat itu, Shanahan menyatakan bahwa prajurit itu akan digunakan “untuk tujuan pertahanan untuk mengatasi ancaman udara, laut dan darat” di wilayah tersebut.
“Serangan Iran baru-baru ini mengesahkan laporan intelijen yang kami terima atas perilaku bermusuhan oleh pasukan Iran dan kelompok proksi mereka yang mengancam personel dan kepentingan AS di seluruh kawasan,” tambah pernyataan itu.
Penyebaran sebelumnya kelompok kapal induk AS awal tahun ini didorong oleh keyakinan AS bahwa Iran yang harus disalahkan atas serangan baru-baru ini terhadap kapal tanker minyak di wilayah tersebut. Iran telah berulang kali menolak anggapan bahwa itu ada hubungannya dengan serangan.
Hubungan antara AS dan Iran sebagian besar tetap membara sejak AS memilih untuk menarik diri dari Rencana Aksi Gabungan 2015, sebuah tindakan yang kemudian memicu dimulainya kembali serangkaian sanksi.