Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Inggris Gandeng Swedia Garap Project Pesawat Tempur Gen-6

5f024 tempest e1531931062577
Inggris perkenalkan model jet tempur baru yang disebut Tempest © BAE Systems

London, Jakartagreater.com – Swedia disiapkan untuk menjadi mitra internasional pertama yang bergabung dengan program pesawat tempur generasi keenam (Gen-6) Inggris “Tempest”.

Pengumuman yang melibatkan pemerintah dan industri kedua negara diharapkan akan dibuat pada acara Royal International Air Tattoo (RIAT), yang dimulai 19 Juli di RAF Fairford, menurut eksekutif industri, dirilis Defensenews.com, 7/7/2019.

Pemerintah Inggris memulai program Tempest di Farnborough Air Show tahun lalu. Proyek ini merupakan daya tarik utama dalam strategi udara tempur baru yang dibuat bersama sebagian besar industri kedirgantaraan pertahanan Inggris untuk mempertahankan keunggulan teknologinya dalam mengembangkan jet tempur.

Pemerintah menjanjikan £ 2 miliar, atau $ 2,5 miliar, untuk mendanai tahap awal program, yang dipimpin oleh pihak industri BAE Systems, Rolls-Royce, pembuat rudal MBDA dan Leonardo sebagai, pemasok utama sistem seperti radar.

Pejabat pemerintah selalu mengatakan bahwa program Tempest hanya melibatkan mitra asing yang membawa uang, teknologi, dan pasar.

Doug Barrie, analis udara militer senior di think tank Institut Internasional untuk Studi Strategis di London, mengatakan Swedia membawa beberapa manfaat untuk program ini, tidak terkecuali keterampilan industri mereka.

“Saab telah mampu membangun pesawat tempur yang handal dengan biaya yang bisa dilakukan negara seperti Swedia, sehingga mereka membawa daya saing biaya dan mereka membawa sejumlah pesanan potensial,” kata Barrie.

f4f19 bae systems tempest
Jet tempur generasi ke-6, Tempest meluncurkan rudal buatan MBDA © BAE Systems

Analis mengatakan kemungkinan Swedia akan memiliki persyaratan militer yang sama dengan Inggris pada saat Tempest dalam pelayanan.

“Dengan adanya Rusia di depan pintu mereka, Swedia mungkin melihat persyaratan kemampuan mereka untuk tahun 2040 dan seterusnya dan memutuskan mereka membutuhkan sesuatu yang jauh lebih besar daripada Gripen,” kata Barrie.

Swedia, Jepang, Italia, dan Turki telah menjadi salah satu negara yang disebut-sebut sebagai mitra potensial untuk program yang bertujuan melihat pesawat pertama terbang sekitar tahun 2035.

Mark Goldsack, direktur organisasi ekspor pertahanan dan keamanan pemerintah Inggris, mengatakan kepada media di Paris Air Show baru-baru ini bahwa Inggris mengadakan diskusi tentang bergabung dengan program dengan setidaknya selusin negara.

Ini bukan pertama kalinya Inggris dan Swedia bekerja sama dalam pengembangan jet tempur.

BAE, yang saat itu dikenal sebagai British Aerospace, membantu memproduksi dan memasarkan versi awal dari pesawat tempur Gripen yang berhasil dikembangkan oleh Saab.

Pada suatu waktu, kontraktor pertahanan Inggris memiliki 35 persen saham di Saab sebelum menjual kepemilikannya pada tahun 2004.

Saab sekarang menjual versi terbaru dari jet bermesin tunggal, Gripen E, dan telah mendaftarkan Swedia dan Brasil sebagai pelanggan. Pesawat varian E pertama akan diserahkan kepada angkatan udara Swedia akhir tahun ini untuk pengujian dan evaluasi.

BAE, bersama dengan mitra Eurofighternya, Airbus dan Leonardo, terus membangun versi terbaru Typhoon untuk pelanggan domestik dan ekspor.

Inggris berharap untuk mulai menggantikan Typhoon dengan jet tempur baru sekitar tahun 2040.

Share:

Penulis: