Tujuh pilot Kuwait telah lulus dari kursus pengoperasian pesawat tempur Eurofighter Typhoon.
Para penerbang telah menyelesaikan kursus di Sekolah Terbang Internasional dan dinyatakan lulus pada sebuah upacara yang diadakan di pangkalan udara selatan Galatina, dan dihadiri oleh Komandan Wakil Angkatan Udara Kuwait Marsekal Adnan Al-Fadhli, seperti dilansir dari laman News.Kuwaitimes.
Pada tahun 2016 Kuwait menandatangani kesepakatan pembelian 28 pesawat tempur Typhoon yang disebut Eurofighter sebagai varian yang tercanggih yang dilengkapi dengan radar AESA Captor E-Scan, pod Sniper laser designator buatan Lochkeed Martin, dan kemampuan menembakkan rudal-rudal terbaru seperti Storm Shadow dan Brimstone.
Angkatan Udara Kuwait diharapkan akan mulai menerima pesawat tempur Typhoon pada tahun 2020 dan selesai pada tahun 2023.
Eurofighter Typhoon adalah pesawat tempur muti-peran dengan sayap delta yang termasuk salah satu fighter paling canggih di dunia dengan kemampuan menembakkan rudal udara-ke-udara dan rudal udara-ke-permukaan yang bisa digunakan secara bersamaan.