Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Iran Uji Tembakan Rudal Balistik Jarak Menengah Shahab-3

4690c shahab 3 missle by ypa.ir 01
File: Shahab-3 Missle ,  From Wikimedia Commons, the free media repository.

New York, Jakartagreater.com   – Iran telah menguji menembakkan Rudal balistik jarak menengah pada hari Jumat 26-7-2019, ujar saluran televisi Fox News melaporkan mengutip seorang pejabat senior yang tidak disebutkan namanya dalam pemerintahan AS, dirilis TASS pada 26 Juli 2019.

Menurut Fox News, Rudal balistik Shahab-3 diluncurkan pada dini hari Kamis tanggal 25 Juli 2019 dari bagian selatan Iran dan, setelah menempuh jarak sekitar 960 kilometer (600 mil) ke utara Iran, Rudal itu mendarat di sebuah gurun. tidak jauh dari Teheran.

“Kami mengetahui laporan tentang Rudal yang diluncurkan dari Iran, dan tidak memiliki komentar lebih lanjut saat ini,” kata saluran televisi itu mengutip sumber tingkat tinggi dalam pemerintahan yang mengatakan pada hari Kamis.

Peluncuran Rudal balistik yang dilaporkan terjadi setelah hubungan yang tegang baru-baru ini antara Teheran dan Barat.

Situasi semakin memburuk pada 19 Juli 2019, ketika Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC), pasukan elit militer Republik Islam, menangkap kapal tanker berbendera Inggris Stena Impero di Selat Hormuz atas “pelanggaran peraturan maritim internasional.”Menurut IRGC, kapal tanker itu dikawal menuju pantai untuk penyelidikan lebih lanjut.

https://platform.twitter.com/widgets.js

Uji Coba Rudal Bersifat Defensif

Iran mengatakan pada hari Sabtu tes rudal adalah bagian dari kebutuhan pertahanannya dan tidak ditujukan terhadap negara mana pun, setelah Washington mengatakan Teheran telah melakukan uji coba penembakan rudal jarak menengah, dirilis Reuters, 27-07-2019.

“Sebuah sumber informasi pada staf angkatan bersenjata mengatakan uji coba rudal Iran adalah wajar dalam kebutuhan pertahanannya. Kapasitas rudal ini tidak melawan negara mana pun, dan hanya bertujuan untuk menanggapi kemungkinan agresi, ”lapor kantor berita Iran.

“Iran tidak memerlukan izin dari kekuatan apa pun di dunia untuk pertahanan diri,” kata laporan itu mengutip sumber militer.

Share:

Penulis: