Iran mengklaim mampu mendeteksi pesawat tempur siluman AS. Sesumbar itu dinyatakan oleh Perwira Tinggi, Komandan Pasukan Pertahanan Udara Angkatan Darat Iran Alireza Sabahi Fard pada hari Senin.
“Hari ini, Iran dapat mendeteksi berbagai jenis pesawat siluman, dan ini hanya sebagian dari kemampuan kami,” kata Fard seperti dikutip oleh Kantor Berita Iran Mehr. “Hari ini kami mandiri dalam mengembangkan sistem radar dan mampu mendeteksi berbagai pesawat Amerika modern.”
Komandan menambahkan bahwa, Kekuatan pertahanan Iran telah membuat musuh sadar bahwa jika terlibat dalam konflik dengan Iran akan menderita kerusakan parah.
Fard, yang sebelumnya menjabat sebagai komandan Pangkalan Pertahanan Udara Khatam ol-Anbiya Angkatan Darat Iran, menggantikan Brigjen. Farzad Ismailiyah, setelah menurut sebuah laporan di koran Kuwait Al-Jarida, jet F-35i Adir Israel menembus ke wilayah udara Iran pada Maret 2018 dan terbang di atas pangkalan sensitif di seluruh negara Iran tanpa terdeteksi.
Angkatan Udara Israel saat ini memiliki 16 pesawat F-35i Adir dan diperkirakan akan menerima total 50 pesawat untuk membuat dua skuadron penuh pada tahun 2024. Adir telah ikut ambil bagian dalam beberapa operasi di wilayah tersebut selama dua tahun terakhir, membuat orang Yahudi nyatakan negara pertama yang menggunakan jet tempur siluman dalam peran tempur di wilayah tersebut.
Pada akhir April, IAF membuka skuadron kedua jet tempur siluman F-35i yang disebut “Defenders of the Negev,” dengan pesawat pertama diharapkan tiba pada awal tahun depan.
Jet stealth memiliki jejak radar yang sangat rendah, memungkinkannya untuk beroperasi jauh di dalam wilayah musuh dan menghindari sistem pertahanan rudal canggih seperti S-300 dan S-400, yang telah dikerahkan di negara-negara seperti Suriah dan Iran.
Dengan kemampuan dukungan udara yang dekat dan beragam sensor, pilot dari jet siluman memiliki akses informasi yang tak tertandingi saat berada di udara.
