Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Pengiriman Batch Kedua S-400 Turki Ditargetkan 2020

097d6 turki baterai s 400
Baterai sistem rudal pertahanan udara jarak jauh S-400 buatan Rusia © Kemhan Rusia

Moskow, Jakartagreater.com – Pemerintah Ankara mengharapkan bahwa batch kedua pasokan sistem udal S-400 Rusia ke Turki akan dimulai pada 2020, ujar kepala Direktorat Industri Pertahanan Turki, Ismail Demir, mengatakan kepada saluran TV TGRT pada hari Rabu, dirilis TASS, 31-07-2019.

“Batch kedua pasokan S-400 dapat dimulai tahun depan. Kontrol atas sistem akan dilakukan oleh Turki,” katanya.

Batch Pertama S-400

Sebelumnya, Direktur Kerja Sama Internasional Dan Kebijakan Regional Rostec Rusia, Viktor Kladov mengatakan bahwa proses pengiriman batch pertama sistem pertahanan rudal S-400 Rusia ke Turki berjalan dengan sangat lancar

“Ini adalah sistem yang diinginkan pemerintah Turki, dan kami ingin memberikannya, dan sejauh ini berjalan sangat lancar, ”katanya dalam sebuah wawancara dengan Defense News.

“Kami bekerja sama dengan mitra dan partner potensial, terlepas dari ada yang menyukai dan ada yang tidak menyukainya,” tambahnya. “Ini bisnis, ini hanya hubungan bisnis, “tambahnya.

Ada seorang jurnalis Rusia bertanya kepada saya, ‘Jika orang Amerika tidak memberikan F-35 ke Turki, apakah itu berarti Anda akan memberikan Su-35?’ Dan saya berkata, ‘Tidak, tidak seperti itu.’ Pertama-tama, itu akan diputuskan oleh Turki, ”kata Kladov.

Menurut laporan media dalam beberapa pekan terakhir, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan negaranya bertekad untuk membeli sistem pertahanan Rudal S-400 dari Rusia meskipun ditentang oleh Washington.

Departemen Luar Negeri AS pada 5 Maret 2019 kembali memperingatkan Turki tentang pembelian sistem pertahanan udara Rusia, menambahkan bahwa Washington mungkin mempertimbangkan kembali akses kepada Ankara program Jet tempur F-35 yang canggih jika Turki membeli sistem S-400 Rusia.

Amerika Serikat telah lama mengatakan S-400 tidak sesuai dengan sistem persenjataan NATO dan (pembelian) itu merupakan bagian dari upaya Rusia untuk mengganggu aliansi NATO. Meski Demikian Turki tetap melakukan pembelian S-400 dari Rusia.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dalam wawancara meminta Turki untuk tidak mengoperasionalkan sistem pertahanan udara S-400 Rusia, dirilis Sputniknews.com  Jumat 26-7-2019.

“Mungkin ada lebih banyak sanksi yang mengikuti, tetapi terus terang apa yang sebenarnya kita inginkan adalah agar S-400 tidak jadi operasional,” kata Pompeo kepada Bloomberg Television, pada Kamis 25-7-2019.

Sebelumnya Rusia telah menyelesaikan tahap pertama pengiriman komponen sistem pertahanan udara S-400. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan sistem S-400 akan beroperasi penuh untuk militer negara itu pada April 2020.

Share:

Penulis: