Jet tempur F-35B Lightning II dari Skuadron Marine Expeditionary Unit ke 31 AS sukses melakukan latihan tembak dengan meriam GAU-22.
Selama penerbangan pelatihan, jet F-35B menembakkan meriam kaliber 25mm berkoordinasi dengan helikopter MV-22B Osprey dan helikopter MH-60S Sea Hawk yang juga menembakkan senapan mesin 7,62 mm untuk menghancurkan ” killer tomato “, target balon besar yang digunakan selama latihan penembakan dengan amunisi tajam di laut.
Selain menggunakan kanon GAU-22, F-35B juga menjatuhkan bom GBU-32 Joint Direct Attack Munition, dan bom berpandu laser GBU-12 Paveway II pada sortie pertama. Setelah mengeluarkan semua persenjataan, pesawat kembali ke kapal serbu amfibi USS Wasp l , mengisi ulang persenjataan dan mengisi bahan bakar, dan mengeksekusi serangan mendadak kedua, rilis Mayor Jeffrey Davis, petugas detasemen F-35B yang bertanggung jawab dengan VMM-265.
Dengan arahan pengontrol di kapal serbu, target dapat dihancurkan dengan amunisi semi-armor-piercing high explosive incendiary tracer kaliber 25mm. Ditembakkan dari empat empat laras secara bersamaan, GAU-22 mampu memuntahkan 3.300 amunisi per menit dengan akurasi yang mematikan.
Penggunaan meriam GAU-22 dan pemuatan ulang persenjataan panas dilakukan setelah pelaksanaan MEU ke-31 dari operasi amfibi gabungan di Talisman Saber 2019, latihan dua tahunan untuk AS dan Australia untuk mempertajam kemampuan mereka di berbagai operasi militer. MEU ke-31 saat ini mengasah kemahiran taktis dan operasional dalam lingkungan simulasi yang diperebutkan selama penyebaran yang berkelanjutan di atas kapal Wasp Amphibious Ready Group, kata Kolonel Robert Brodie, komandan MEU ke-31.
“Latihan serangan F-35B kami baru-baru ini menunjukkan kekuatan dan kesiapan MEU ke-31 untuk mengatasi musuh potensial. Kecepatan kami dapat melakukan serangan presisi dengan efek yang menghancurkan sambil memberikan dukungan udara jarak dekat ke Marinir kami bukanlah hal yang memalukan. Intinya F-35B mendefinisikan kejutan dan kekaguman! ”
Wasp, kapal serbu amfibi dari Wasp Amphibious Ready Group, bersama dengan skuadrom MEU ke-31 mulai beroperasi di wilayah Indo-Pasifik untuk meningkatkan interoperabilitas dengan mitra untuk mengatasi segala jenis kemungkinan dan memberikan respons krisis yang fleksibel dan mematikan.
Marine
