Rencana Rusia yang akan melengkapi jet tempur Su-30SM dengan mesin, persenjataan, radar dan sensor yang sama dengan jet tempur Su-35 kemungkinan dapat menghambat produksi dan ekspansi ekspor Su-35 kepasar luar negeri, lansir Defenceworld.
Dengan Su-35 yang memiliki harga jauh lebih mahal daripada Su-30, diperkirakan dapat mengalihkan peminat pesawat tempur Sukhoi untuk lebih memilih varian Su-30.
Selain itu, ada jet tempur siluman Su-57 yang kini akan mulai memasuki jalur produksi massal, yang keumgkinan juga akan menjadikan pasar Su-35 semakin terpuruk.
“Setelah menyelesaikan pekerjaan pada peningkatan Su-30SM, mengubah tata letak peralatan radio-elektronik di kokpit untuk menjadikan Su-35 dan Su-30SM lebih terstandarisasi, dan dengan demikian memangkas harga biaya dan menstandarisasi sistem senjata udara, ini mungkin menghembuskan kehidupan baru ke dalam pesawat (SU-30), ”kata Wakil Perdana Menteri Rusia Yuri Borisov, pada bulan Februari tahun ini.
Pabrikan pesawat Su-30, Irkut Aircraft Corporation bertanggung jawab atas peningkatan pesawat tempur. Prototipe jet pertama yang ditingkatkan kemungkinan akan siap pada akhir 2019, media Rusia melaporkan.
“Resimen jet tempur Distrik Militer Barat akan mendapatkan sejumlah Su-30SM di bawah rencana pengadaan pertahanan negara dengan mesin yang ditingkatkan. Gelombang pertama direncanakan untuk dikirimkan pada tahun 2021. Jet tempur baru akan dilengkapi dengan mesin AL-41F-1S terbaru (dari Su-35), “tulis TASS mengutip siaran pers Distrik Militer pada 5 Agustus.
Sebagai bagian dari peningkatan Su-30SM, pesawat tempur yang lebih tua akan mendapatkan mesin vektoring AL-41F-1S yang sama (juga dikenal sebagai 117S) , mesin yang sama pada jet tempur Su-35 yang lebih baru.
Su-30SM dan variannya seperti SU-30MKI (India), Su-30MKM (Malaysia) dilengkapi dengan mesin AL-31F atau variannya yang memberikan daya dorong maksimum 12.500 kgf, sementara mesin AL-41F-1S yang baru memberikan daya dorong 14000 kgf memungkinkan pesawat terbang lebih cepat atau membawa lebih banyak persenjataan.
117S adalah mesin turbofan dua poros modular dengan kontrol dorong vektoring dan kontrol digital terintegrasi. Mesin sesuai dengan pendahulunya, mesin AL-31F dan AL-31FP. Hal ini memungkinkan untuk menggunakan mesin 117S untuk meningkatkan seluruh armada pesawat tempur Su-27- / Su-30 yang dibangun sebelumnya, dengan memodifikasi peralatan dan tata letak mesin.
“Peningkatan ini akan meningkatkan kemampuan tempur jet tempur , akan meningkatkan jangkauan mendeteksi dan mengidentifikasi target udara dan melengkapi pesawat dengan senjata presisi baru untuk mengekeskusi target udara, darat dan laut pada jarak beberapa ratus kilometer,” lapor media pemerintah Rusia.
Jet tempur siluman Su-57 ditenagai oleh dua tipe mesin, AL-41F-1 dan Izdelie 30. Yang pertama menghasilkan tenaga 144.5kN (14.734 kgf) sementara yang kedua menghasilkan 189kN (19.272 kgf). Sistem avionik utama adalah Sh121 Multifunction Integrated Radio Electronic System (MIRES) dan 101KS Atoll Electro-Optical System.
Sh121 MIRES terdiri dari radar Byelka N036 dan sistem penanggulangan elektronik L402 Himalaya. Radar Byelka N036 memiliki lima sistem AESA (Active Electronically Scaned Arays), tiga X-band dan dua L-band, dan juga radar AESA pertama yang digunakan pada pesawat tempur Rusia.
Su-57 mulai memasuki jalur produksi pada Juli ini, dan yang pertama dari 76 jet tempur pesanan akan dikirim ke militer Rusia pada akhir tahun 2019.
Versi ekspor jet, Su-57E dapat ditawarkan kepada calon pelanggan di Timur Tengah dan Asia di pameran Dubai Air pada bulan November tahun 2019. Menurut laporan, versi kapal induk dari pesawat tempur Su-57 kemungkinan juga akan ditampilkan.